Disebutkannya, sama seperti kabupaten lain yaitu Klungkung, Karangasem dan Buleleng, Jembrana juga memiliki hasil kerajinan tenun yang memiliki ciri khas tersendiri.
Untuk itu, pihaknya berharap kehadiran sentra tenun di Jembrana dapat menjadi wadah untuk mengayomi perajin tenun tradisional di wilayah itu sehingga mereka dapat menjadi ujung tombak dalam pelestarian dan pengembangan produk lokal.
Ny Putri Koster mengibaratkan gagasan membentuk sentra tenun sebagai langkah yang tepat dalam pelestarian tenun khas tradisional Bali yang dimulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: Salah Satu Akses Masuk Bali, Kapolda Bali Tinjau Pelabuhan Gilimanuk
“Keberadaan sentra tenun ini saya harapkan bisa mengangkat kesejahteraan perajin karena mereka menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian. Sejalan dengan itu, keberadaan sentra tenun ini juga diharapkan dapat membangun rasa tanggung jawab dan kecintaan masyarakat Jembrana untuk memakai produksi daerah sendiri. Saya berharap gagasan ini segera terwujud,” ujar Ny Putri Koster.
Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster juga menyinggung tentang Kesenian Jegog yang identik dengan Tarian Makepung.
Ia mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan Jembrana karena di sinilah dia pernah bergabung dengan Sanggar Jegog Suar Agung yang membawanya menari hingga mancanegara di usia belia. Ia berharap, Kesenian Jegog dengan Tari Makepung bisa diwariskan secara turun temurun kepada generasi muda, khususnya di Kabupaten Jembrana.
Baca Juga: Organisasi Kepemudaan Diajak Bersinergis dengan Pemprov Bali Wujudkan Visi Pembangunan