Bali, Sonora.ID - Dalam mempercepat pemulihan Ekonomi Bali, Pencanangan program vaksinasi di tiga Zona Hijau, yakni Ubud, Nusa Dua, Sanur oleh Pemerintah Provinsi Bali telah dilaksanakannya Vaksinasi Massal secara serentaj yang telah dimulai pada, Senin (22/3/2021).
Gubernur Bali Wayan Koster, langsung melaksanakan peninjauan kelapangan di empat titik berbeda di wilayah Ubud. Yakni di Br. Pande Desa Sayan, Pura Dalem Suargan Desa Kedewatan, Central Parkir Monkey Forest, serta Br. Nagi Desa Petulu.
Dalam tinjaunnya ini yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, guna memastikan suksesnya program vaksinasi massal tersebut, sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi Bali melalui sektor pariwisata.
Baca Juga: Organisasi Kepemudaan Diajak Bersinergis dengan Pemprov Bali Wujudkan Visi Pembangunan
Lebih lanjut, Gubernur Koster menyampaikan bahwa sesuai pencanangan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, ketiga wilayah ini ditetapkan sebagai wilayah Zona Hijau.
Di mana nanti pada saatnya akan dibuka lebih awal sebagai daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara yang aman dari pandemi Covid 19. Untuk itu ketiga wilayah ini diprioritaskan mendapat vaksinasi.
"Untuk wilayah Ubud sendiri jumlah warga dan tenaga kerja pariwisata yang harus mendapat vaksinasi jumlahnya mencapai 47 ribu orang lebih. Kebutuhan vaksin tahap I sudah di drop semua sesuai keperluan bahkan lebih. Diharapkan bisa selesai sesuai rencana yakni selama tujuh hari," ucapnya.
Baca Juga: Kunjungan Sosial ke Bangli, Ketua TP PKK Ingatkan Bahaya Stunting
Selain itu, Gubernur Koster juga memberikan apresiasi terhadap Kesiapan Pemkab Gianyar di bawah kepemimpinan Bupati Made Agus Mahayastra dalam pelaksanaan vaksinasi massal berbasis banjar.
"Saya meyakini apa yang dilakukan Pak Bupati melalui manajemen vaksinasi berbasis banjar, dimana turut melibatkan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungannya sebagai penanggung jawab. Jadi tiap OPD diberikan mandat pengawasan vaksinasi di wilayah Ubud yang mencakup 33 banjar, dengan target per banjar sebanyak 200 orang per hari. Jadi jika dihitung - hitung, target 47 ribu itu saya kira pasti bisa tuntas dalam 7 hari," ujarnya.
"Inovasi manajemen vaksinasi lainnya yang dilaksanakan dalam upaya mensukseskan program ini, yakni keterlibatan Nakes pihak RS swasta, disamping RS milik pemerintah. Dan ini semua ngayah, tanpa biaya. Ini kan sifatnya kemanusiaan, jadi sudah sewajarnya kita bergotong-royong. Semoga bisa ditiru seluruh Pemkab/Pemkot se-Bali, pada saat vaksinasi massal berikutnya," harap Gubernur Koster.
Baca Juga: TP PKK Prov Bali Ajak Masyarakat Bersatu Sukseskan Vaksinasi Covid-19 di Bali
Sementara itu, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra menyampaikan bahwa terobosan yang dilaksanakannya guna menyukseskan vaksinasi massal di wilayahnya, terutama terkait keterlibatan 37 OPD yang dipimpinnya sebagai penanggungjawab kegiatan, serta dukungan nakes swasta dalam teknis vaksinasi.
"Tindakan medis sudah dilaksanakan sehari sebelumnya yakni kemarin apabila ada yang menderita keluhan, sehingga hari ini tinggal verifikasi dan lanjut vaksinasi. Sehingga pelaksanaannya pun lebih cepat. Kami pun telah menyiapkan ambulance yang standby di masing - masing lokasi vaksinasi, untuk antisipasi kondisi emergency apabila terdapat warga yang mengalami keluhan berat seusai divaksin," tutup Bupati Gianyar.
Baca Juga: 26 Ribu Lebih PMI Asal Bali Akan Difasilitasi Vaksinasi Covid-19