Sonora.ID – Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dengan penyakit glaukoma. Atau penyakit yang menyerang bola mata.
Menurut WHO, glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbesa di dunia setelah katarak.
"Glaukoma adalah penyakit pada mata dimana terjadi kerusakan pada saraf mata yang terjadinya bisa perlahan-lahan bisa juga terjadi dalam waktu yang singkat," ujar dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia.
"Yang penyebabnya adalah tertekannya si syaraf mata karena tekanan bola mata yang meningkat," imbuhnya.
Baca Juga: 7 Fakta Medis Soal Mata Kedutan Berdasarkan Masalah Kesehatan
Dr. Santi menjelaskan, di dalam bola mata kita ada cairan yang memiliki berbagai fungsi untuk menjaga bola mata kita, cairan tersebut disebut aqueous humour.
Cairan tersebut berfungsi untuk menjaga bentuk mata, memasok nutrisi mata, dan juga berfungsi untuk membersihkan kotoran atau sebagian virus yang masuk ke dalam mata.
Apabila terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini, maka bisa menyebabkan penimbunan cairan dan juga meningkatkan tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan pada bola mata ini bisa merusak saraf optik.
Faktor risiko
Menurut dr Santi, ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi penyakit glaukoma ini, diantaranya adalah faktor usia, dan juga ras.
Menurutnya, ras Asia itu termasuk ras yang banyak mengalami glaukoma. Secara statistik, orang keturunan Afrika, Asia, dan Hispanik, angka penyakit glaukomanya cukup tinggi.
Selain itu juga ada faktor genetik, jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit glaukoma ini, maka anggota keluarganya perlu waspada dan cek ke dokter mata untuk mencegah penyakit glaukoma.
Trauma pada mata juga menjadi faktor risiko selanjutnya. Orang yang pernah mengalami kecelakaan pada mata sebelumnya lebih berisiko terkena glaukoma.
Pemakaian kacamata dengan minus yang tinggi juga bisa menjadi faktor risiko dari glaukoma. Dr. Santi menjelaskan biasanya minus di atas 3 lebih berisiko.
Baca Juga: Bisakah Buta Warna Disembuhkan Dengan Metode Tertentu, Ini Jawaban Ahli
Penyakit-penyakit hipertensi, diabetes, dan jantung juga bisa menjadi faktor risiko panyakit mata yang satu ini.
Pemakaian obat-obat yang mengandung asteroid juga bisa meningkatkan risiko terkena glaukoma. Sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan obat-obat yang mengandung asteroid tersebut.
Gejala glaukoma
Gejala yang muncul akan berbeda-beda pada setiap penderita glaukoma. Akan tetapi penderita glaukoma umumnya mengalami gangguan penglihatan. Beberapa gangguan penglihatan yang muncul dapat berupa:
"Pada penderita glaukoma yang pertama kali hilang itu adalah penglihatan tepi, sehingga orang itu merasa dia baik-baik saja karena penglihatan fokusnya masih baik," ujar dr. Santi.
"Sehingga orang banyak yang gak sadar, sadarnya ketika penglihatan di tepi semakin hilang sehingga mengganggu penglihatan pusat," imbuhnya.
Penyebab glaukoma
Diduga kelainan gen merupakan faktor utama terjadinya glaukoma. Ditambah lagi ada beberapa faktor sekunder yang menjadi penyebab glaukoma seperti:
Pengobatan Glaukoma
Glaukoma bisa ditangani oleh dokter mata atau dokter mata ahli glaukoma. Pengobatan glaukoma dilakukan untuk mencegah kebutaan total dan mengurangi gejalanya.
Pengobatan tersebut dapat berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi pasien. Metode pengobatan glaukoma meliputi:
Baca Juga: Hobby Marathon Serial Drama Korea? Ingat Harus Tetap Jaga Kesehatan Mata!