Banjarmasin, Sonora.ID - Menindaklanjuti banyaknya keluhan warga terhadap kondisi jalan Tembus Perumnas atau Cemara Ujung, Kec. Banjarmasin Utara yang kondisinya rusak berat hingga membuat kemacetan, Pemko Banjarmasin akhirnya berencana membuka jalan jembatan Kayu Tangi Ujung atau Alalak 1.
Rencananya, rekayasa lalu lintas bakal diujicobakan pada 15 April 2021 mendatang, untuk jalur Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala. Namun akses tersebut hanya ditujukan bagi pengendara roda 2 dan roda 4, khusus angkutan penumpang. Alias bukan angkutan barang.
"Keputusan itu diambil sesuai hasil rapat Forum LLAJ Kota dan Provinsi. Pj Gubernur barangkali juga membuat surat permohonan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI untuk uji coba manajemen dan rekayasa. Kalau sudah dapat lampu hijau kita mulai," ucap Slamet Begjo, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banjarmasin, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/03) siang.
Baca Juga: IMA & FIF Salurkan Logistik untuk Korban Banjir di Desa Alalak Padang
Kendati demikian, Ia menuturkan, bahwa jembatan Alalak 1 tidak dibuka sepanjang hari, alias hanya di jam-jam tertentu yang dianggap krodit. Yakni pada pagi hari mulai pukul 07.00-09.00 WITA, kemudian disambung mulai pukul 16.00-19.00 WITA.
"Sebelumnya akan dilakukan treatment bagian oprit jambatan. Kita harapkan bisa mengurai kemacetan di Jl. Tembus Perumnas dan Trans Kalimantan, tepatnya Terminal Handil Bakti," ungkapnya.
Ia melanjutkan, pembukaan akses jalan di jembatan Alalak 1 sendiri akan dilaksanakan sampai Juli mendatang. Sembari dengan itu, Pemko Banjarmasin Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukan proyek pengaspalan jalan Tembus Perumnas.
Baca Juga: 4 Tahun Kepemimpinan Ibnu Sina di Banjarmasin, Warga Beri Tanggapan Positif
"Jika pengaspalan jalan sudah selesai. Insyaallah arus lalu lintas pun bisa lebih lancar," tuntasnya.
Sementara itu, Hamdani, Salah warga Semangat Dalam yang sehari-harinya bekerja di Kota Banjarmasin ini mengharapkan, agar pembukaan jembatan Alalak bisa lebih cepat dari yang direncanakan.
"Kalau sih bisa lebih cepat lebih baik. Karena kondisinya sudah sangat meresahkan warga yang ingin bepergian," ujarnya.
Baca Juga: Masyarakat Alalak dan Kuin Deklarasi Gerakan Masyarakat Anti Politik Uang
Selain itu, menurut Pria berusia 33 tahun ini, Pemerintah setempat sebenarnya bisa membuat jalan alternatif, dari jalan Terantang tembus Sungai Andai. Meskipun ketika hujan jalan tidak bisa dilalui karena becek.
"Seharusnya itu bisa dipikirkan Pemerintah untuk jadi alternatif. Sehingga jalur pengendara terbagi," tutupnya.
Baca Juga: Terima Bantuan RS-Rutilahu, Kadariah Dikejar Deadline 20 Hari