"Mari kita saling berusaha menjaga sikap dan perilaku untuk tidak melakukan sesuatu yang bisa berdampak negatif bagi orang banyak," tutupnya.
Menanggapi pemberitahuan tersebut, salah seorang jamaah, Fakhrurazie mengaku merasa cukup sedih, karena tidak bisa melaksanakan haul pertama sang guru secara langsung di kubah beliau bersama jamaah lainnya.
Namun Ia tetap memaklumi dengan keputusan yang diambil oleh pihak Majta, yang tujuan untuk kebaikan bersama.
"Cukup sedih sih. Karena ini haul pertama beliau. Tapi kita pahami saja maksud dari panitia untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ucap warga Manarap itu kepada Smart FM Banjarmasin.
Karena kondisi di atas, dirinya pun akan 'menghadiahi' (red: bacaan-bacaan) sang guru dari rumah bersama istri dan anak-anaknya.
Baca Juga: Breaking News: Guru Zuhdi, Ulama Kharismatik Kalsel Tutup Usia
Bahkan dalam waktu dekat, Ia berencana kembali menziarahi makam sang guru sebagai rasa pelepas rindu.
"Insyaallah kita kerjakan haul di rumah saja bersama anak istri. Yakin saja bacaan-bacaan yang kita hadiah kan untuk beliau itu sampai," harapnya.
Berbeda dengan Fakhrurrazie, salah seorang jamaah lainnya yang tinggal di Kecamatan Banjarmasin Selatan, berencana memperingati haul sang guru dengan cara lain.
Warga yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengaku, akan membagikan makanan kepada warga sekitar tempat tinggalnya untuk berbuka puasa, yang pahalanya dihadiahkan kepada beliau.
"Insya Allah kalau ada rezeki mau bagi-bagikan makanan kepada warga sini untuk buka puasa. Karena kan haul beliau ini jatuh pada 9 ramadhan. Jadi pas momennya," ucapnya singkat.
Baca Juga: Kubah Masih Ditutup, Haul ke-16 Guru Sekumpul Resmi Ditiadakan