Sonora.ID - Tidak sepenuhnya bahwa diam itu adalah suatu hal yang jelek.
Ada banyak sekali hal baik yang bisa kita dapatkan saat melakukan tindakan diam.
Sesekali kita perlu berdiam dalam suatu kondisi tertentu, seperti pepatah 'diam itu emas'.
Lantas situasi apa yang mengharuskan kita untuk diam?
Master Trainer Hingdranata Nikolay mengatakan ada empat situasi yang mengharuskan kita untuk diam.
Hal itu ia sampaikan dalam wawancara bersama radio Smart FM Jakarta.
Situasi apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: 7 Tips untuk Hilangkan Jenuh saat Work From Home
Saat tidak tahu sesuatu
Diam itu emas harus diterapkan ketika kita sedang dalam keadaan tidak tahu saat di tanya orang lain.
Jangan gegabah membuat sebuah asumsi jika kita tidak tahu. Katakanlah yang sejujurnya jika kita tidak mengetahui hal yang ditanyakan.
“Kalau kita tidak tahu bilang aja tidak tahu, tidak usah banyak omong seolah-olah tahu segalanya,” ucap Hing.
Hing mengatakan, berkata tidak tahu bukan berarti kita terlihat bodoh. Orang-orang akan melihat kita pintar atau bodoh ketika kita berbicara terkait hal yang kita ketahui.
Sebab, secara tidak disadari orang lain sebenarnya akan mengetahui gestur dan mimik orang yang berbohong meski perkataannya sangat menyakinkan.
Baca Juga: Cara Ampuh Detoks Media Sosial untuk Hari-hari yang Lebih Produktif
Saat sedang mendengarkan
Diam perlu dilakukan saat kita sedang berada dalam situasi mendengarkan atau memahami sesuatu yang dipaparkan orang lain.
Cobalah untuk berkonsentrasi pada pembicaraan yang sedang dibicarakan oleh pemapar.
“Sudah hal yang sangat wajar saat orang lain berbicara mulut kita ini diam, tapi pikiran kita terbang memikirkan sesuatu. Sebab, pada prinsipnya manusia tidak diam untuk mendengarkan melainkan diam untuk mengatur balasan,” jelasnya.
Hing menuturkan, yang paling berharga untuk diberikan kepada seseorang yang sedang berbicara kepada kita adalah atensi penuh.
“Silent is golden adalah saat kita memahami untuk mengerti, tidak menginterupsi di mulut juga tidak menginterupsi di pikiran,” ucapnya.
Baca Juga: Chrissy Teigen Hapus Akun Twitter, Ini Pentingnya Detox Media Sosial
Saat merespon sesuatu yang penting
Diam itu emas juga perlu diterapkan saat kita ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting.
Saat diam dan tidak terburu-buru dalam berbicara itu berarti kita mengizinkan pemikiran untuk jalan terlebih dahulu sebelum mulut berbicara.
“Silent is golden saat kita sedang thinking karena belum punya respon yang bagus. Kita boleh diam sejenak dengan meminta waktu untuk memikirkan sesuatu,” katanya.
Namun hal ini tidak berlaku jika kita ditanya tekait suatu pengalaman.
“Kalau pertanyaannya cuma memori aja itu kita bisa langsung jawab tanpa perlu pikir panjang. Tapi kalau perlu sebuah analisa atau pemikiran yang lebih mendalam sebaiknya izinkanlah silent sebentar,” ucap dia.
Baca Juga: Bukan Sekadar Gaji, Ini Pentingnya Bekerja dengan Sepenuh Hati
Saat sedang mencapai tujuan
Situasi terakhir yang mengharus kita diam adalah saat sedang melakukan sesuatu yang penting menuju ke tujuan kita.
Menurut Hing, banyak sekali orang-orang di luar sana yang saat ini lebih suka mengubar tujuannya ke media sosial atau orang-orang.
Hal ini semata-mata mereka lakukan hanya untuk mendapatkan sebuah perhatian dan apresiasi dari orang lain.
“Saat kita sedang berjuang menuju ke tujuan sebaiknya silent saja. Jangan gembar-gembor kesana-sini. Fokus pada apa yang diinginkan dan biarkan prestasi yang berbicara,” katanya.
Hing mengatakan sebaiknya kita menceritakan sesuatu yang telah kita lakukan, bukan justru sesuatu yang akan kita lakukan.
Baca Juga: Memahami Self Control, Self Dicipline dan Peluang Kesuksesan Anda