Palembang, Sonora.ID - Jelang bulan Ramadhan, Dinas Perdagangan Kota Palembang memprediksi harga pangan akan mengalami kenaikan di pasar-pasar tradisional di kota Palembang.
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Hardayani saat dijumpai di Pasar Ikan Modern Palembang beberapa waktu lalu.
“Kenaikan harga bahan pangan adalah fenomena tahunan yang akan terjadi, terutama pada bahan sembako, tapi masih dalam taraf wajar,” ungkapnya.
Baca Juga: PLN Salurkan Paket Sembako, Dukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
Maka dari itu, Hardayani memastikan jelang bulan puasa akan ada kenaikan harga namun dalam angka masih wajar, meski demikian pihaknya akan tetap mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan tersebut.
“Dalam mengantisipasi kenaikan harga sembako, saat ini kita rutin melakukan pemeriksaan dengan operasi pasar agar tidak terjadi penimbunan dan dikeluarkan dengan harga tinggi. Harga sembako, cabe, bawang, memang ada kenaikan, tapi masih dalam taraf wajar. Biasanya iya, (kenaikan harga jelang Ramadhan) ini kan masih satu bulan lagi. Tapi nanti menjelang Ramadan memang ada kenaikan, tapi akan tetap kita antisipasi,” ungkapnya.
Hardayani menjelaskan, kenaikan harga disebabkan beberapa daerah penghasil sayuran seperti cabai, bawang, dan lainnya masih banyak yang belum panen, bahkan ada yang gagal panen, serta lonjakan permintaan di masyarakat.
“Setiap hari kita tetap memantau harga, terutama bahan pokok. Kita pantau, jadi kalau ada kenaikan harga akan kita antisipasi. Pertama kita menghimbau untuk pedagang ada batas toleransinya nggakboleh naik terlalu tinggi. Kemudian untuk pembeli kita sarankan jangan sampai menimbun, jadi belanja bijak sesuai dengan kebutuhan,” kata Hardayani.
Selain itu, guna memenuhi kebutuhan, Dinas Perdagangan Kota Palembang berencana kembali akan membuka pasar murah, namun disampaikan oleh Hardayani rencana tersebut masih menunggu izin dari gugus tugas covid-19, mengingat masa pandemi di kota Palembang yang belum menunjukkan angka penurunan penyebaran.
“Kalau pasar murah insyaallah ada di 18 Kecamatan, kita masih menunggu izin dari gugus tugas. Karena kan pasti bakal ada kerumunan, nah itu jadi kita harus antisipasi juga sesuai dengan protokol covid,” tutupnya.
Baca Juga: Pertemuan dengan Risma, Budi Karya: Demi Lancarkan Penyaluran Sembako