Aktivitas ini disertai dengan sejumlah gempa yaitu 37 gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 10-96 detik, 3 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 0.3-0.4 detik, dan durasi 5-7 detik.
Kemudian pada Jumat (26/3/2021) pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya.
Menurut pernyataan Hanik, saat ini Gunung Merapi dalam status Siaga III dan berpotensi bahaya.
Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar gunung dalam radius 5 km dari puncak gunung karen hal ini sangat berbahaya.
Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Gunung Merapi dari Udara
“masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah sekitar Gunung Merapi karena keadaannya sangat berbahaya. Dan masyarakat dimohon untuk selalu waspada pada bahaya lahar,” ujarnya.
Meski sudah masuk status Siaga III, masyarakat di Kaliurang dan sekitarnya yang berada cukup dekat dengan Gunung Merapi masih terlihat normal dan warganya masih beraktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Meski begitu, warga dihimbau untuk tetap bersiaga kalau-kalau terjadi kemungkinan terburuk.
Baca Juga: PMI DIY Gandeng Komunitas Jeep dalam Operasi Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi