Solo, Sonora.ID - Gunung Merapi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta ini pada Sabtu (27/3/2021) kembali mengeluarkan awan panas.
Diketahui pada pukul 06.03 WIB pagi tadi Gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas ke arah barat daya.
Hanik Humaira, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan bahwa erupsi Gunung merapi ini sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu pada Senin (4/1/2021).
“Erupsi ini sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu yang ditandai dengan adanya awan panas dan guguran lava,” ujar Hanik.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Tetapkan Siaga Level III
Menurut pengakuan warga setempat, saat muncul awan panas pagi tadi tidak terdengar adanya suara gemuruh ataupun suara dentuman dari Gunung Merapi.
Kemarin Kamis (25/3/2021) BPPTKG melaporkan Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar sebanyak dua kali dengan jarak luncur sejauh maksimal 500 meter ke arah barat daya dan tenggara pada pukul 18.00 hingga pukul 24.00 WIB. Lava pijar yang keluar ini bersumber dari kubah lava bagian tengah gunung.
“Lava ini bersumber dari kubah lava bagian tengah,” jelasnya, Jumat (26/3/2021).
Setelah mengeluarkan lava pijar, Gunung Merapi mengeluarkan asap kawah berwarna putih setinggi 400 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: GKR Hemas Meninjau Langsung Droping Air Bersih di Gardu Pandang Merapi
Aktivitas ini disertai dengan sejumlah gempa yaitu 37 gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 10-96 detik, 3 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 0.3-0.4 detik, dan durasi 5-7 detik.
Kemudian pada Jumat (26/3/2021) pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya.
Menurut pernyataan Hanik, saat ini Gunung Merapi dalam status Siaga III dan berpotensi bahaya.
Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar gunung dalam radius 5 km dari puncak gunung karen hal ini sangat berbahaya.
Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Gunung Merapi dari Udara
“masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah sekitar Gunung Merapi karena keadaannya sangat berbahaya. Dan masyarakat dimohon untuk selalu waspada pada bahaya lahar,” ujarnya.
Meski sudah masuk status Siaga III, masyarakat di Kaliurang dan sekitarnya yang berada cukup dekat dengan Gunung Merapi masih terlihat normal dan warganya masih beraktivitas sehari-hari seperti biasanya.
Meski begitu, warga dihimbau untuk tetap bersiaga kalau-kalau terjadi kemungkinan terburuk.
Baca Juga: PMI DIY Gandeng Komunitas Jeep dalam Operasi Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi