Ras
“Kita orang Asia termasuk ras yang cukup banyak menderita glaukoma. Nasib,” sambungnya lagi.
Bukan hanya orang keturunan Asia, tetapi secara statistik, orang keturunan Afrika dan Hispanik pun memiliki angka yang tinggi dalam kejadian glaukoma.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia seharusnya waspada dengan penyakit ini karena termasuk dalam golongan berisiko tinggi.
Baca Juga: 7 Fakta Medis Soal Mata Kedutan Berdasarkan Masalah Kesehatan
Genetik
Orang yang memiliki saudara atau keluarga kandung yang menderita glaukoma, memiliki potensi yang lebih besar terkena penyakit yang sama.
“Risikonya akan lebih tinggi, sehingga penderita-penderita glaukoma diharapkan memberitahukan kepada kerabatnya yang sedarah bahwa dirinya terkena glaukoma sehingga saudaranya bisa memeriksakan diri,” ungkap dr. Santi menjelaskan.
Trauma pada mata
“Orang-orang yang pernah kecelakaann. Terbentur matanya, baik trauma tumpul, misalnya bola, batu, atau kena tinju, maupun trauma yang tajam,” jelasnya.
Baca Juga: Bukan tentang Menurunkan Berat Badan, dr. Santi: Diet Itu Artinya…