Palembang, Sonora.ID – Terorisme muncul pasca reformasi hal ini akibat fenomena global. Demokrasi era 98 memunculkan kebebasan dan kerikil – kerikil lainnya.
Ferdiansyah Rivai, S.IP, M.A Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya dalam acara The Voice of People SonoraFM Palembang (31/03/2021) mengatakan bahwa menurut sebuah studi, munculnya terorisme berasal dari isu keamanan non tradisional karena pengaruh globalisasi. Seluruh negara terkoneksi dalam satu ruang, sehingga menyamarkan hubungan.
“Awalnya untuk perdagangan, menyusup dan juga berpadu dengan gejala politik dalam negara masing–masing,” ujarnya.
Ia menjelaskan perlu kajian yang komprehensif melihat sejarah munculnya teroris sejak kapan. Indonesia sebagai negara muslim terbesar menjadikan beragam tafsiran tentang jihad berkembang mulai dari peristiwa DI TII dan NII.
“Harus meletakan terorisme sebagai gerakan politik. Orientasinya adalah keinginan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Perjuangan mereka ada yang tetap dengan pola kekerasan, angkat senjata, aksi terror seperti sekarang dan ada juga yang lewat jalan demokrasi,” ucapnya.
Baca Juga: Hati-hati! Faktor Psikologis Bisa Sebabkan Kecanduan Internet Anak
Ia mengatakan penyebab terorisme banyak faktor, antara lain adalah kurikulum pendidikan kita yang bersifat doktrin dan kurang memberi ruang kepada berfikir kritis.
“Ketika terbiasa di doktrin, ada peluang ajaran-ajaran yang mengarah ke tindakan terror bisa masuk, karena kita tidak terbiasa mengcounter itu. Dari sisi pemerintah bagaimana mereka meningkatkan rasa peduli kepada kemanusiaan. Pemerintah kadang membuat kebijakan tidak berdasarkan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan banyak anak muda terlibat aksi-aksi terorisme adalah karena banyak keresahan pada anak muda. Banyaknya mimpi dan keinginan hidup ideal dan harus terpenuhi ditambah doktrin mendapat doktrin–doktrin untuk melakukan aksi terorisme.
Aksi–aksi terorisme akan terus terjadi sepanjang keberadaan umat manusia. Hal ini karena ada kekecewaan yang tidak akan hilang.
“Sejauh kekecewaan tidak bisa dimanage dengan baik, banyak orang menyalahkan pemerintah dan itu menjadi peluang,” pukasnya.
Baca Juga: Catat! Berikut Ini Cara Menjaga Kemanan Komputer Milik Pribadi