Tito juga menekankan pentingnya keberadaan tim atau lembaga penanganan konflik, yang didalamnya terdapat 3 tim. Yaitu tim pencegahan, tim penghentian, dan tim pemulihan.
Untuk tim pemulihan, Tito sampaikan bahwa salah satu tahapan dalam pemulihan adalah rekonstruksi fisik yang perlu dilaksanakan dengan cepat untuk minimalisir efek trauma yang mungkin dialami oleh masyarakat yang terdampak konflik.
Dalam akhir pengarahannya, Tito mengimbau agar seluruh Daerah di Indonesia sudah milik tim penanganan konflik dalam 3 bulan kedepan.
“Keseriusan menangani konflik sosial menjadi penting di negara yang sangat plural dan penuh keberagaman ini yang sarat dengan potensi konflik. Saya meminta kepada Kepala Daerah, terutama yang belum memiliki tim penanganan konflik, untuk segera membentuk tim penanganan konflik setidaknya dalam waktu 3 bulan," pinta Tito.
Baca Juga: Bersama Cucu Pendiri NU, Denny Indrayana Ziarah ke Makam Datu Kalampaian
Sementara itu Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas arahan Mendagri.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang berhadir baik secara langsung maupun virtual.
“Selaku tuan rumah acara pada hari ini, kami menyambut baik dan mudah-mudahan dapat menjadi penyemangat kita kembali untuk terus melakukan upaya mitigasi sebelum konflik terjadi. Karena sungguh lebih efektif kiranya kalau mitigasi kita lakukan dibandingkan dengan rehab pasca konflik," tandasnya.
Baca Juga: Anak Muda di Kalsel Berpeluang Ikut Vaksinasi, Asal Bawa Dua Lansia