Makassar, Sonora.ID - Berbagai organisasi masyarakat, kepemudaan, perempuan dan keagamaan berkumpul dan menggelar aksi bersatu, Minggu (4/3/2021).
Bentuk pernyataan duka cita mendalam dan keprihatinan atas peristiwa bom bunuh diri di gereja katedral Makassar beberapa waktu lalu.
Aksi dilakukan dengan penyematan pita hitam dan pemberian bunga kepada pimpinan gereja dan umat katolik di gereja Katedral pada yang datang beribadah paskah.
Massa kemudian berpindah di monumen mandala, jalan jendral sudirman. Di tempat ini, aksi digelar dengan doa bersama lintas agama.
Baca Juga: Pasca Bom Makassar, Polda Kalsel Tingkatkan Pengamanan Rumah Ibadah
"Kami membagikan pita untuk menyatakan dukacita dan keprihatinan," kata Therry Alghifary dalam keterangan yang diterima.
Dia mengatakan pembagian bunga untuk mengajak berbagai elemen masyarakat untuk ikut menebar cinta kasih dan memelihara perdamaian.
Aksi ini juga akan diisi dengan berbagai puisi yang mengungkapkan duka cita dan keprihatinan.
Selain itu, membacakan pernyataan sikap dan membagikan selebaran kepada masyarakat.
Massa menyuarakan untuk mengutuk keras atas bom bunuh diri dan menyerang umat dan rumah ibadah agama.
"Tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan dan menghancurkan kemanusiaan.” tegasnya.
Ada 9 poin pernyataan sikap. Bentuk analisa dan kesimpulan teror bom yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
1. Bahwa fanatisme, radikalisme dan intoleransi yang disebabkan oleh paham keagamaan yang sempit, paham ektrimisme kekerasan, dan kepentingan politik telah menyasar dan merasuki generasi muda yang menjadi potensi terjerumus dalam terorisme dan menjadi teroris.
2. Bahwa aksi teroris ini membangun pemahaman keliru dan stigma kepada perempuan berhijab dan bercadar yang juga berpotensi mendapatkan perlakukan kekerasan dan diskriminasi dari masyarakat lainnya sebagai tindakan reaktif merespon dan meyikapi peristiwa-peristiwa terorisme.
Baca Juga: BNPT Periksa 4 Orang, Diduga Bantu Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar
Sebagai bentuk empati, Aksi Bersatu menyampaikan pernyataan sikap atas aksi bom bunuh diri, sebagai pelajaran penting bagi seluruh anak bangsa:
1. Mengecam keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Kekerasan atas nama apapun apalagi dengan bunuh diri adalah tindakan yang tidak beradab dan jauh dari nilai dan ajaran agama;
2. Menyatakan keprihatinan yang mendalam atas tindakan yang telah menimbulkan ketakutan, kekacauan, mengancam dan mengorbankan nyawa manusia, serta merusak sendi-sendi persatuan bangsa Indonesia;
3. Menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam pada para korban tak berdosa. Teriring doa semoga semua korban cepat pulih dan segala bentuk kerugian yang ditimbulkan dapat teratasi;
4. Mendukung pemerintah dalam melaksanakan amanat konstitusi untuk melindungi dan memenuhi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan
5. Mendukung Kepolisian Republik Indonesia untuk bekerja secara profesional dalam memelihara rasa aman masyarakat, menginvestigasi dan mengusut tuntas secara objektif, komperhensif, terukur dan transparan, motif pelaku hingga jaringan dan aktor di balik tindakan kekerasan tersebut;
6. Menghimbau kepada masyarakat luas untuk tetap tenang, tidak terpancing oleh isu-isu yang akan mengembangkan berbagai prasangka, serta tidak menyebarkan informasi yang berpotensi memperkeruh keadaan;
7. Mendorong seluruh pemuda-pemudi untuk lebih pro-aktif untuk mencegah berkembangnya ideologi yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
8. Mengajak kepada semua pihak untuk terus memperkuat saling pengertian, menghormati, memercayai, menerima perbedaan, dan semangat kebersamaan antar semua golongan/kelompok di negeri ini, demi keutuhan dan persatuan Indonesia;
9. Menghimbau media massa dan pengguna media sosial untuk menyampaikan pemberitaan atau komentar yang meneduhkan dan menenteramkan.