Solo, Sonora.ID - Banjir dan longsor menerjang lima kecamatan di Kabupaten Wonogiri pada Kamis (1/4/2021). Banjir dan longsor yang terjadi di lima kecamtan ini disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur kabupaten Wonogiri.
Menurut perkataan Bambang Hariyanto, Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Wonogiri banjir dan longsor ini terjadi kemarin Kamis (1/4/2021) sore dan disebabkan oleh hujan lebat selama satu jam di Kabupaten Wonogiri.
“Kemarin sore hujannya deras selama satu jam dan ada lima Kecamatan yang terendam banjir. Ada juga yang longsor. Lima Kecamatan ini adalah Kecamatan Jatiroto, Jatisrono, Sidoharjo, Jatipurno, dan Nguntoronadi,” Ujar Bambang, Jumat (2/4/2021).
Baca Juga: Satu Perpustakaan di Siau Timur Hilang Diterjang Banjir Bandang
Banjir dan longsor ini menyebabkan beberapa fasilitas umum, permukiman dan jalan menjadi terendam. Hal ini terjadi karena sungai yang berada di lima kecamatan tersebut meluap saat terjadi hujan deras pada Kamis (1/4/2021) sore kemarin.
Tidak hanya itu, banjir juga merendam persawahan sehingga membuat area persawahan menjadi rusak karena terendam.
“Banjir yang membawa air dan lumpur ini masuk ke area sekolah dan juga area persawahan. Jadi area persawahan yang berada di lima kecamatan ini menjadi rusak karena terendam banjir,” ujar Bambang.
Di Kecamatan Jatiroto sendi ada sebanyak 17 rumah di permukiman warga yang terendam banjir. Diketahui banjir di Kecamatan Jatiroto ini setinggi 60 cm.
Adapun satu unit mobil yang diketahui mencoba melawan arus banjir sehingga membuat mobil tersebut ikut terseret arus banjir. Mobil tersebut terseret hingga masuk ke lahan permukiman warga. Beruntung peristiwa banjir ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Selain banjir, adapun laporan terkait longsor yang juga terjadi di Kecamatan Jatiroto. Longsor ini juga disebabkan karena hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Wonogiri Kamis sore kemarin.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Nagita Slavina Selalu Banjir Rezeki Jika Dilihat Berdasarkan Shionya
Longsor terjadi ketka hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Jatiroto telah berhenti. Namun karena penyerapan air hijan disana kurang, longsorpun terjadi. Longsor ini mengakibatkan sebanyak duar rumah warga sekitar tertimbun oleh longsoran tanah.
Beruntung longsor ini tidak memakan korban jiwa. Namun karena kedua rumah tertimbun, para penghuninya diungsikan di rumah tetangga terdekat mereka.