Sonora.ID - Kehadiran Presiden Jokowi dalam gelaran pesta pernikahan pasangan artis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah rupanya berbuntut panjang.
Pasalnya banyak yang menilai Presiden Jokowi tidak seharusnya datang dan menjadi saksi pernikahan mereka.
Sebab, kehadiran Jokowi bisa menurunkan citra dan tumpang tindih dengan keadaan, terlebih belakangan ini Indonesia masih dalam masa pandemi covid-19.
Akibatnya berbagai public Figure, hingga tokoh politik menyampaikan protesnya terhadap tindakan yang di lakukan oleh RI 1.
Baca Juga: Permintaan Unik Aurel Hermansyah kepada Keluarga Sebelum SAH dengan Atta Halilintar
Bahkan beberapa tokoh publik dan politikus sampai membanding-bandingkan acara Atta Aurel dengan pernikahan salah satu anak ulama Indonesia yang berujung ke Pengadilan Negeri.
Fiersa Besari adalah salah satu tokoh publik yang juga "lantang" dalam "menegur" orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Banyak paradoks di negeri ini, mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak. Penutupan jalan raya, tapi masih macet disana sini. izin resepsi masyarakat di persulit tapi pernikahan seleb di hadiri langsung oleh pemimpin negara," ujar Fiersa Besari yang dikutip SonoraID dari akun twitternya.
"Ah tapi saya tahu aoa, cuma rakyat jelata," imbuhnya.
Baca Juga: Pernikahan Aurel dan Atta di Masjid Istiqlal Dikabarkan Batal
Tidak hanya Fiersa Besar, sosok film maker Indonesia, Ernest Prakasa juga turut "menegur" tindakan Jokowi.
Ernest semakin geram lantaran tindakan Jokowi saat menghadiri pernikahan pasangan Atta dan Aurel diabadikan dalam akun Sekretariat Negara.
"Apa urusannya sama NEGARA, Woy," ujarnya di akun twitternya.
"Atta itu salah satu millenials paling berpengaruh di Indonesia. Para politisi pasti ingin merapat, bisa dipahami. Tapi kalo ikut dipublikasi pake akun sekretariat negara menurut gue si Aneh," jelasnya
Selain, Fiersa, Enerst, Farhat Abbas juga menyuarakan pendapatnya mengenai tindakan Jokowi yang menghadiri pesta pernikahan Atta dan Aurel.
"Suana pernikahan terasa HUT RI, Saran buat presiden Jokowi, Bamsoetpedia, Prabowo dalam perayaan acara yang sifatnya berbau bisnis alias berbayar/beriklan/Live. sebaiknya pejabat negara tidak hadir sebagai pendukung acara tersebut, karena agak mengganggu konststitusional dan kewarganegaraan lain halnya kalo hanya acara biasa atau rakyat biasa. Maaf. Dr Farhat Abbas - Kentum PANDAI," tulis Farhat Abbas.