Raditya mengatakan, pendirian dapur umum ini dilakukan di kawasan yang aman dan terhindar dari dampak bencana.
"Jadi ini sementara bisa dimanfaatkan dapur umum adalah wilayah-wilayah dalam kondisi baik, aman dari dampak (bencana)," ujar Raditya.
"Disini ada kantor kelurahan, balai desa, SD, gereja, kantor kecamatan, pasar, susteran dan koramil. Apapun yang bisa dimanfaatkan kita jadikan dapur umum," lanjutnya.
Baca Juga: Penjelasan Polri Terkait Telegram Kapolri yang Larang Media Siarkan Kekerasan Polisi
Sebelumnya, hampir seluruh daerah di NTT terdampak bencana banjir bandang dan juga tanah longsor.
Menurut Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, terdapat delapan daerah dengan kondisi kerusakan terparah.
"Yang berat itu 8 kabupaten/kota antara lain Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kota Kupang; Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Sabu Raijua," jelasnya dalam konferensi pers virtual Senin (5/4/2021).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Korban Meninggal akibat Bencana di NTT 84 Orang, 2.683 Jiwa Terdampak"