Biasanya keluhan ringan yang ditunjukkan adalah sering pusing, sering tegang di bagian belakang leher, dan keluhan tersebut tidak mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Pasien yang usianya masih muda dan mengalami tekanan darah tinggi yang diabaikan, tubuhnya akan menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
“Itu karena dia sudah cukup lama mengalami tekanan darah tinggi itu, sehingga tubuhnya sudah mulai kompensasi, jadi belum ada gejala. Tapi jangan ditunggu sampai ada gejala yang lain-lain,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Dipercaya Bikin Darah Tinggi, Garam Laut Rupanya Bisa Mengatur Tekanan Darah, Kok Bisa?
Bahkan, dr. Vania menyebutkan bahwa sekali saja seorang ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, maka perlu diwaspadai agar tidak terulang dan menjadi lebih parah.
“Kalau sudah pernah ditemukan tensinya tinggi, berarti ada hal-hal yang harus diubah atau minum obat. Apa lagi kalau masih muda,” jelasnya.
Meski ada opsi meminum obat untuk menurunkan tensi, dr. Vania menyatakan bahwa ada hal-hal yang bisa dilakukan sebagai langkah untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
“Sebelum langsung minum obat, itu biasanya ada perubahan gaya hidup dulu. Makannya harus diatur, olahraganya mungkin ditambah, kalau merokok harus berhenti, periksa faktor risiko lainnya untuk mencegah risiko stroke,” sambung dr. Vania.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Stroke, Apa Itu Kolesterol? Ini Penjelasan Dokter