Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak dimulai pada 5 April lalu, pelaksanaan Ujian Sekolah (US) siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) di Banjarmasin diklaim berjalan lancar.
Sama halnya dengan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), pelaksanaan ujian dilakukan dalam dua metode. Yakni secara tatap muka di sekolah dan secara daring dari rumah.
Kepala Bidang Bina SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, pada pelaksanaan US tingkat SD, masih ada sekitar 15 persen siswa yang mengikutinya secara online, lantaran tidak mendapatkan izin dari orang tua.
Baca Juga: US Tatap Muka, SDN Mawar 2 Banjarmasin Bentuk Satgas Covid-19 Sekolah
Sementara 85 persen siswa lainnya mengikuti ujian secara tatap muka, dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang sangat ketat selama berada di sekolah. Mulai dari menggunakan masker hingga menjaga jarak antar siswa.
"Siswa di sekolah swasta ada, di sekolah Negeri juga ada. Di setiap sekolah ada satu dua orang siswa yang ikut secara daring," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin di lobi balai Kota, Rabu (07/04) siang.
Lantas, apakah ini langkah awal pihaknya untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi? Terkait hal itu, Nuryadi pun membenarkannya.
Baca Juga: Vaksinasi Hingga Protokol Kesehatan Jadi Syarat Wajib Sekolah Tatap Muka
Apalagi sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim dalam zoom meeting, memang sudah meminta agar PTM bisa diselenggarakan mulai tahun ajaran baru nanti.
Meskipun Nuryadi mengaku, masih tetap harus menunggu instruksi dari pimpinan Pemko Banjarmasin. Ditambah lagi rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Covid-19 untuk melangsungkan PTM di sekolah.
"Kita tetap menunggu instruksi pimpinan kedepannya. Kalau dari kesiapan sudah 100 persen dipenuhi pihak sekolah. Utamanya terkait prokes dan sarana prasarananya," klaimnya.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Pelaksanaan MTQ Kalsel Akhirnya Digelar Hari Ini
Kendati demikian, ada satu catatan penting yang harus dipenuhi orang tua guna kelancaran PTM di sekolah. Yakni harus konsisten dan tepat waktu ketika menjemput siswa pulang sekolah.
Bukan tanpa sebab, hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan ketika jam pembelajaran selesai. Di mana mereka kerap berkumpul di titik penjemputan, hingga sangat rentan terjadinya penularan virus.
"Harus ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua untuk mencegah terjadinya kerumunan," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaksanaan US tingkat SD di hari pertama diikuti antusias oleh para siswa, sebagaimana yang terpantau reporter Smart FM di SD Negeri Mawar 2 Banjarmasin. Di mana ujian sudah dimulai tepat pukul 08.00 WITA.
Baca Juga: Belum Tentukan Penerapannya, PJ Wali Kota Banjarmasin Ingin 'Gas' PPKM Mikro
Pelaksanaan ujian diikuti oleh 65 siswa yang terbagi dalam 7 ruang kelas. Adapun durasi waktu ujian hanya 90 menit, dengan satu mata pelajaran per hari.
Untuk menegakan prokes selama siswa berada di sekolah, telah dibentuk Tim Satgas Covid-19 SDN Mawar 2. Tim itu terdiri dari 4 orang guru ditambah satpam dan penjaga sekolah.
“Alhamdulillah kesiapan prokesnya sudah kita penuhi semua. Seperti tempat cuci tangan dan lainnya. Bahkan setiap siswa pulang, seluruh kelas kita sterilkan,” pungkasnya.