Sonora.ID - Pada jenjang pendidikan di bangku sekolah dari SD hingga SMA, salah satu nilai yang diajarkan adalah sopan santun antara guru dengan murid.
Hal tersebut, kerap kali menciptakan gap antara kedua pihak tersebut yang kemudian terbawa hingga bangku kuliah, antara dosen dengan mahasiswa.
Padahal, menurut Motivator Vivid Argarini, pada jenjang kuliah ada banyak dosen praktisi yang terlibat memberikan pembelajaran, yang sebenarnya bisa untuk dijadikan relasi demi mempersiapkan masa depan atau dunia kerja.
Baca Juga: 5 Tips Wawancara Kerja agar Berjalan Lancar untuk Fresh Graduate!
Hubungan antara dosen dan mahasiswa tak hanya bisa sebagai guru atau pengajar, tetapi juga bisa dijadikan sebagai mentor atau rekan kerja.
“Dosen-dosen praktisi, boleh kita jalin komunikasi lebih dalam karena mereka di industri, kita bisa tanya nih para mahasiswa. Jangan tunggu sampai semester akhir, jangan nunggu sampai lulus,” ungkapnya menegaskan.
Ketika terjalin hubungan yang baik, mahasiswa akan mudah menerima saran dan masukkan atau bahkan peluang kerja dari dosen yang bersangkutan.
Baca Juga: Fresh Graduate, Hindari 5 Kesalahan Ini untuk Masa Depan yang Cerah
“Ketika perkualiahan itu, saya menyarankan untuk yang masih di bangku kuliah, untuk menjalin komunikasi untuk tidak hanya sekadar sebagai dosen, tetapi juga sebagai mitra,” sambung Vivid.
Dengan kata lain, mahasiswa diharapkan untuk bisa proaktif membangun hubungan baik dengan dosen atau juga pihak lain yang terlibat pada masa perkuliahan, yang bisa dijadikan sebagai relasi untuk nantinya memasuki jenjang kehidupan setelah lulus.
“Kita wajibnya jemput bola, kita yang cari. Proaktif, that’s the key,” tegas Vivid.
Baca Juga: Mahasiswa Mulai Berinvestasi? Ini Rekomendasi dari Pakar Perencanaan Keuangan
Relasi yang baik antara dosen dengan mahasiswa tersebut bisa dijadikan sebagai modal pada saat lulus dan memasuki dunia kerja.
Bukan hanya menjadi peluang untuk bekerja di suatu perusahaan yang sama, tetapi juga mendapatkan ilmu dari seorang praktisi yang memang sudah ahli di bidangnya.
Dengan demikian, fresh graduate tersebut bisa memiliki ilmu yang lebih banyak daripada fresh graduate lainnya.
Baca Juga: Lulus Dengan IPK 4 Malah Susah Diterima Perusahaan, Kok Bisa? Begini Penjelasannya