Sonora.ID - Hampir semua orang tentu saja menginginkan kisah cinta yang berakhir bahagia. Meski begitu, permsalahan silih berganti terkadang membuat sebuah hubungan goyah dan mengambil keputusan berpisah karena dirasa menjadi pilihan yang tepat.
Dalam putus cinta sendiri tentu saja ada pihak yang merasa paling sakit hati. Entah itu belum siap kehilangan, masih ingin mempertahankan, masih cinta dan lain sebagainya.
Nah, apabila dalam kasus percintaan dimana kamu menjadi orang yang diputusin pacar, tentu hal ini jangan membuat kamu merasa sedih terus menerus.
Pada dasarnya, diputusin maupun memutuskan memang sama-sama menyakitkan. Meski begitu kamu harus mengambil sisi positifnya juga.
Berikut ini sederet alasan ketika memilih diputusin daripada mutusin pacar. Yuk langsung saja simak ulasannya.
Jadi Orang yang Lebih Kuat
Meski sakit hati kehilangan orang yang sangat kamu cintai, namun setidaknya kamu bisa menghadapinya dengan menjadikannya pelajaran hidup yang sangat berharga.
Meskipun sulit untuk dilakukan, bangkit menjadi salah satu langkah yang harus kamu jalani. Kamu juga bisa mengambil pelajaran jika kehidupan tak melulu perihal bahagia dan tawa. Namun, juga tangis yang mengiringinya.
Sakit hati yang menyesakkan di dada juga bisa kamu jadikan sebagai guru terbaik dalam hidup. Inilah yang menjadikan kamu sebagai orang yang lebih kuat.
Baca Juga: Mulai Curiga, Ini 7 Tanda Pasangan Kamu Berselingkuh Saat LDR
Tidak Hidup Dalam Penyesalan
Ketika kamu diputusin, mau tidak mau harus menerima keputusan tersebut. Keuntungannya, kamu tidak merasa hidup dalam penyesalan seumur hidup kamu.
Sebab, ketika pasangan kamu sudah memilih pergi dari hidupmu, itu artinya dia juga sudah bisa hidup tanpamu.
Sebaiknya, tidak perlu larut terlalu lama memendam kesedihan. Cepat bangkit dan memperbaiki diri menjadi peribadi yang lebih baik. Dengan begitu kamu akan mendapatkan seseorang yang lebih baik pula dibandingkan mantan kamu.
Punya Semangat untuk Menjadi Lebih Baik
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ketika kamu diputusin maka ada dorongan yang keras dari dalam diri untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Terkadang, emosi marah dan sedih inilah yang membuat kamu melakukannya sehingga bisa berhasil moveon.
Namun perlu kamu ingat jika menjadi pihak yang diputusin bukan berarti kita bisa menyalahkannya. Siapa tahu, tanpa kita sadari, kita lah yang menyebabkan dia mengambil keputusan untuk mengakhiri semuanya.
Baca Juga: Patut Bersyukur, 7 Tanda Kamu Sudah Menemukan Pasangan yang Tepat
Akan Sadar Mana Cinta yang Tulus dan Sesaat
Terkhianati oleh cinta memang menjadi hal yang sangat menyakitkan. Terlebih jika kamu sudah menjalin hubungan yang sangat lama dengan pasanganmu.
Pasti banyak sekali kenangan manis yang selalu kamu ingat. Meski begitu, kamu juga harus menyadarinya jika hal tersebut akan menjadi masa lalu yang harus kamu lupakan.
Belum lagi jika mantan kamu ternyata sudah menggandeng kekasih baru. Disinilah kamu harus menyadarinya jika ia tak benar-benar tulus dan hanya meninggalkan bekas luka.
Terhindar dari Prasangka Buruk Orang Lain
Seringkali orang yang memutuskan hubungan adalah orang yang paling sering dicap negatif. Nggak jarang orang yang memutuskan hubungan dikira selingkuh dan nggak punya hati.
Sedangkan beberapa orang yang diputusin diam-diam menginginkan simpati dari orang lain atau dianggap sebagai pihak yang baik.
Hal tersebut tentu saja terlepas dari orang-orang yang nggak benar-benar tahu permasalahannya.
Baca Juga: 5 Zodiak Beruntung di Bulan April, Keuangan dan Hubungan Asmara, Lancar!