Sonora.ID - Bedong menjadi salah satu kebiasaan atau tradisi masyarakat di Indonesia yang dilakukan kepada bayi yang baru lahir hingga usia beberapa minggu.
Hal ini bertujuan untuk membuat bayi nyaman dan hangat layaknya masih berada di dalam perut sang ibu.
Namun, banyak teori di masyarakat yang menyebutkan bahwa membedong bayi juga bertujuan untuk membuat kaki bayi bisa berdiri tegak, apakah teori ini benar?
Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM menyebutkan bahwa tradisi ini tidak ada hubungannya dengan membentuk kaki sang anak.
“Apakah membedong ini membentuk kaki anak? Jawabannya tidak. Mau dibedong, mau tidak dibedong, kaki anak itu akan bertumbuh sebagaimana seharusnya,” jelas dr. Santi menegaskan.
Bentuk kaki anak akan tumbuh sesuai dengan kondisi fisiknya pada saat lahir, artinya ketika tidak ada kelainan sejak lahir maka kaki anak akan bertumbuh normal atau tidak ada kelainan, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Telur dan Ayam Tidak Aman Dikonsumsi Bayi? Begini Penjelasan Dokter!
“Jadi kalau memang dia ada kelainan, dia akan tumbuh menjadi kelainan. Tapi kalau kakinya normal, dibedong atau tidak, tetap saja normal,” sambung dr. Santi.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Santi menegaskan bahwa kalau bedongnya terlalu kuat justru akan mengganggu tumbuh dan kembang si anak.
Bahkan bedong yang terlalu kuat bisa membuat kaki anak yang awalnya normal menjadi tidak normal pada saat perkembangannya.
Baca Juga: Ditemukan di Kolong Jembatan, Warga Mojosongo Geger Temukan Kotak Berisi Jasad Bayi
“Kalau mau bedong, pilih kain yang halus, yang hangat, dan jangan terlalu meluruskan anak lalu diikat, kasihan. Jadi, agak longgar-longgar saja, enggak perlu terlalu diikat, supaya dia pertumbuhannya tidak terganggu,” imbau dr. Santi.
Dr. Santi memperbolehkan bedong pada anak, dan juga memperbolehkan tidak membedong anak.
“Manfaat sebenarnya adalah memberi kehangatan, karena anak baru lahir sering kali kedinginan, karena kan kalau di dalam perut kan hangat,” jelasnya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, TBC adalah Penyakit Turunan? Ini Jawaban Dokter