Vaksinasi Menurunkan Presentase Tertular Covid-19 Sebesar 63 %

13 April 2021 17:10 WIB
Dr. H. Masdianto Musai, Sp.PD, KAI, FINASIM dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (12/04/2021)
Dr. H. Masdianto Musai, Sp.PD, KAI, FINASIM dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (12/04/2021) ( )

Palembang, Sonora.ID – Semua beresiko terpapar covid -19. Salah satu usaha untuk memutus penularan covid -19 serta membentuk kekebalan adalah dengan vaksin.

Dr. H. Masdianto Musai, Sp.PD, KAI, FINASIM dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (12/04/2021) mengatakan bahwa vaksin sangat diperlukan agar kebal dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

“Yang paling penting adalah membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok, harapannya penularan covid-19 bisa dihentikan,” ujarnya.

Baca Juga: Hari ke-3 Fatigon Vaksin Center Palembang, Ribuan Warga Antusias Ikuti Vaksinasi

Ia menjelaskan bahwa menurut penelitian efektifitas vaksin covid-19 adalah 63 %, artinya pada sekelompok masyarakat bila divaksin akan menurunkan prosentase kemungkinan terkena sebesar 63 % dibandingkan 100 % yang tidak divaksin.

“Diharapkan pada kelompok masyarakat terjadi penurunan 63 % kemungkinan orang yang terkena. WHO mencangangkan efektifitas 50 % sudah baik. Kekebalan kelompok akan tercapai bila sudah disuntik sekitar 70 % dari kelompok masyarakat atau herd imunity,” urainya.

Ia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak ragu divaksin. Penyebab orang tidak mau divaksin kemungkinan ada dua hal. Pertama karena takut disuntik, kedua ragu karena tidak efektif.

“Efektifitasnya sudah teruji, WHO sudah menyetujui. Kalau takut disuntik kenapa mesti takut, dari kecil kita sudah diimunisasi, efek sampingnya tidak banyak. Dari sejak awal hingga saat ini kejadian ikutan pasca imunisasi tidak ada yang menyatakan berat, sudah ribuan yang divaksin, sejauh ini aman – aman saja,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa akibat keterbatasan jumlah vaksin maka pemberian vaksin dilakukan dengan skala prioritas. Orang yang beresiko tinggi diprioritaskan pertama seperti tenaga kesehatan, lansia, guru – guru dan sebagainya.

“Masyarakat umum nanti akan digolongkan kemana. Vaksinnya sendiri ada beberapa macam dan ditentukan oleh pemerintah, ada sinovac, moderna dan  lainnya. Hanya beda flatform, sinovac diambil semua virusnya, moderna hanya mri-nya saja, tapi hasilnya sama saja, efektifitasnya sama saja,” pungkasnya.

Baca Juga: Pengemudi Ojol Hingga Lansia Antusias Lakukan Vaksinasi yang Digelar di Palembang

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm