Semarang, Sonora.ID - Beberapa permainan tradisional kini bisa dibilang mulai tergerus oleh jaman. Anak-anak sekarang ini teralih dengan gadget sebagai kemajuan teknologi. Sudah jarang di masa sekarang anak-anak masih memainkan dolanan tradisional.
Pada saat kegiatan Pemasyarakatan dan Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila, dalam rangka puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Provinsi Jawa Tengah ke-49 tahun 2021, secara daring dan luring, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menilai permainan atau dolanan tradisional bisa membantu siswa sekolah tak berpaham radikal. Dari kegiatan itu, siswa akan mampu mengambil nilai keterbukaan satu sama lain, kepemimpinan, kerja sama (teamwork), dan nilai penting lainnya.
Berikut berapa permainan tradisional yang pas untuk mengembangkan teamwork pada anak:
Baca Juga: Tanpa Gadget, Ini 10 Permainan Menyenangkan Meski di Rumah Saja
Gobak Sodor
Permainan Gobak Sodor ini berasal dari Jawa Tengah. Jumlah pemainnya minimal terdiri dari 6 orang, yang kemudian dibagi dalam 2 kelompok.
Pada 1 kelompok bisa merupakan campuran anak laki-laki dan perempuan. Biasanya, permainan ini dilakukan di halaman rumah yang agak luas. Manfaat bermain Gobak Sodor yaitu untuk melatih kecepatan (pemain harus berlari), kecermatan (harus menjaga pintu agar tidak kecolongan), kekompakan, sportif, dan mengisi waktu luang.
Bentengan
Bentengan termasuk permainan tradisional asal Jawa Tengah. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-10 orang. Setiap kelompok memiliki sisi yang dijadikan sebagai 'benteng', bisa berupa tembok, tiang, atau pohon. Karena menggunakan aktivitas fisik, permainan ini membutuhkan area bermain yang luas.
Dalam bermain Bentengan, setiap anggota punya peran dan tugas masing-masing, ada yang menjadi penyerang, pemain bertahan, dan ada juga yang bertugas sebagai pengalih. Tujuan akhir dari Bentengan adalah dengan menyentuh benteng lawan. Kelompok yang menjadi pemenang adalah mereka yang lebih dulu menggapai benteng lawan.
Selain itu, kemenangan juga bisa diraih dengan menangkap seluruh anggota lawan dengan cara menyentuh bagian tubuh mereka.
Krewengan atau boi-boian
Biasanya dimainkan di lapangan terbuka dan dengan banyak anak yang terlibat. Menyiapkan bola kasti atau tenis dan beberapa pecahan genteng ataus asbes yang disebut dengan kreweng. Kemudian kreweng diletakkan bertumpuk-tumpuk dan anak-anak yang bermain akan bergantian melempar tumpukan tersebut dengan bola kasti. Apabila salah satu dari mereka berhasil menjatuhkan tumpukan pecahan genteng maka dia yang akan mengejar kawan-kawan lainnya.
Selain dikejar, mereka juga berusaha untuk kembali menumpuk pecahan genteng tapi tetap hati-hati dengan yang memegang bola. Oleh karena dia berusaha menghalangi, jika salah satu kawan terkena bola dia dianggap mati dan harus keluar permainan.
Baca Juga: Kenalan dengan Jajanan Tradisional Khas Jawa Tengah, Ada Kesukaan Kamu?
Bakiak
Permainan Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu dan slop kaki yang digunakan untuk 3-5 orang. Biasanya pengikat kaki tersebut terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya. Permainan bakiak ini memiliki nama lain yaitu Terompa galuak. Cara bermainnya pemain harus mengisi slop sandal yang kosong, kemudian mereka melangkah secara bersamaan. Jika satu orang saja tidak melangkah secara kompak, pemain lain akan tersungkur jatuh juga.
Benthik
Merupakan permainan yang dilakukan dua kelompok, satu tim berjaga dan satunya lagi yang bermain. Permainan ini menggunakan dua potongan kayu berukuran kira-kira 30 cm dan 10 cm.
Pertama potongan yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya luput dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir.