Sonora.ID - Berbuka puasa menjadi momen yang dinantikan oleh mereka yang menjalankan puasa selama satu hari penuh, karena saat-saat ini mereka diperbolehkan untuk mengakhiri puasa di hari itu.
Tak heran, setelah menahan lapar dan haus, banyak orang yang kemudian makan dan minum dalam jumlah yang sangat banyak, atau kalap.
Hal ini pastinya tidak dianjurkan oleh dokter, terlebih pada pasien diabetes yang menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Dokter: Wajib Tahu Tanda-Tanda Harus Membatalkan Puasa bagi Pasien Diabetes
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memaparkan bahwa ada penelitian yang menyebutkan bahwa penderita diabetes harus membagi porsi makannya secara imbang baik pada saat berbuka, snack malam, dan sahur.
“Lebih dari 80 persen makanan total yang dimakan sehari, itu dimakan pada saat Magrib, pada saat berbuka. Sisanya pada saat malam atau sahur, itu berarti dominasinya pada saat buka, ibaratnya kalap kan. Itu tidak baik, kenapa? Karena gulanya akan melonjak,” jelas dr. Santi memaparkan.
Pasien diabetes yang kalap pada saat berbuka puasa akan mengalami peningkatan kandungan gula dalam darah hingga lima kali lipat.
Baca Juga: Apa Itu 3P? Penting Kenali untuk Tahu Gejala Klasik Diabetes!