Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak pandemi Covid-19 melanda, angka kemiskinan di Kota Banjarmasin diketahui mengalami kenaikan.
Pandemi juga disebut-sebut menjadi salah satu pemicu bertambahnya orang miskin baru, hingga naiknya angka penerima bantuan sosial yang terdata pada Pemerintah.
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), penduduk miskin di Kota Seribu Sungai, bertambah hingga ribuan orang pada tahun 2020-2021.
Baca Juga: Dampak CoVID-19, Penduduk Miskin di Kalsel Mencapai 206,92 Ribu Jiwa
Sementara sebelum adanya pandemi pada Maret 2020 lalu, jumlah rumah tangga yang sangat miskin hingga rentan miskin, berjumlah 40.653 rumah tangga, dengan 143.308 anggota rumah tangga.
Kemudian meningkat cukup tajam, yang terlihat mulai September 2020 hingga sekarang. Dimana jumlah rumah tangga sangat dan rentan miskin meningkat menjadi 49.026, atau bertambah sebanyak 8.373 rumah tangga. Sedangkan anggota rumah tangga menjadi 163.391 jiwa, atau melonjak 20.083 orang.
"Memang tidak bisa dipungkiri wabah ini menyebabkan adanya warga miskin baru istilahnya, ada yang kehilangan pekerjaan dan lainya," ucap Rahmanita Hartono, Kasi Pengelolaan Analisa Data dan Informasi PMKS dan PSKS Dinas Sosial Banjarmasin.
Ia menambahkan, pada tahun 2020, aduan masyarakat juga mengalami kenaikan drastis. Dari yang biasanya setiap tahun hanya sekitar seribu aduan, namun pada 2020 lalu menjadi lima ribuan aduan.
Jenis aduannya pun beragam, mulai dari aduan terkait kondisi kemitraan, belum masuknya data hingga belum menerima bantuan, yang diterima melalui loket layanan dan aplikasi Whatsapp.
"Terkait data bantuan sosial memang ada penambahan, salah satunya Bantuan Sosial Pangan, BPNT Season II. Kemudian Bantuan Sosial Tunai (BST)," pungkasnya.
Baca Juga: Perda Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin di Kalsel Belum Dikenal