Sonora.ID - Menjadi orang tua adalah impian dari banyak orang, tetapi hal yang diimpi-impikan tersebut pun memiliki tantangan yang tidak mudah untuk dilewati.
Terlebih di masa pandemi ini yang memberikan dampak di segala aspek, khususnya perekonomian pun, bisa memberikan tantangan menjadi orang tua semakin berat.
Master Trainer, Lucy Kusman dalam program Smart Parenting di Radio Smart FM menegaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan oleh Families and Work Institude menunjukkan bahwa ternyata anak-anak merasakan stres yang dirasakan oleh orang tuanya.
Baca Juga: 3 Tips untuk Hadapi Anak yang Sedang Galau ala Pakar Parenting
“Ternyata harapan anak-anak sederhana, mereka ingin orang tuanya lebih santai dan berkurang stresnya. Menarik ya, artinya stres para orang tua itu memengaruhi dan sangat dirasakan oleh anak-anak,” jelas Lucy.
Berdasarkan fakta tersebut, Lucy pun menyatakan bahwa memang orang tua perlu menemukan cara untuk menurunkan tingkat stres tersebut.
“Parenting Agility ini pun menjadi sebuah cara yang bisa dilakukan,” sambungnya.
Baca Juga: Membangun Self-Compassion, Pakar Parenting: Orang Tua Tak Bisa Terus Berkorban bagi Anak
Parenting Agility sendiri adalah kecerdasan, kelincahan, dan ketangkasan dalam menjadi orang tua, baik dalam mengatur rumah tangga, kebutuhan anak, dan mengelola emosi dalam peran orang tua.
Menurut Lucy, sebenarnya ‘agility’ tersebut saat ini menjadi modal pokok dalam melakukan banyak hal. Tak hanya parenting tetapi juga dalam bekerja, berbisnis, dan beraktivitas sehari-hari.
“Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa yang sangat sederhana, agility ini nyambungnya ke fleksibel, adaptasi, cepat, open mind, mau menerima perubahan, dan memperbaiki terus-menerus,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Tips untuk Hadapi Anak yang Sedang Galau ala Pakar Parenting
Agility ini menjadi salah satu hal yang penting, apa lagi di tengah masa-masa perubahan beberapa tahun belakangan ini.
“Parents itu harus agile. Di mana parents itu mau sangat open mind, terbuka terhadap perubahan pola pengasuhannya yang sekarang memang dipaksa berubah dengan perkembangan,” tegasnya menekankan.
Dengan modal agility tersebut, orang tua cenderung bisa menekan stres di dalam keluarga sehingga harapan anak untuk orang tuanya menjadi lebih santai pun terwujud.
Lebih dari itu, efek stres yang terpapar kepada anak menjadi menurun sehingga dampak negatifnya juga akan hilang dengan otomatis.
Baca Juga: Tak Suka dengan Pergaulan Anak? Lucy Kusman: Ini Cara Orang Tua Mengambil Sikap