Namun, ada satu hal yang perlu untuk diwaspadai bahwa jangan sampai passion atau hal yang disukai itu berdasarkan dengan kemudahan.
“Yang paling mudah kariernya enggak kemana-mana itu!” tegas Hingdranata.
Dalam kesempatan yang sama, Hing juga memaparkan bahwa hal itu bisa diukur dengan indikator waktu.
Baca Juga: Bukan Hanya Bakat, Pentingnya Punya Softskill untuk Menunjang Karier
“Jadi gini, orang yang menganggap apa yang dia kerjakan sebagai job otomatis tidak mau spendingwaktu banyak-banyak untuk dia mengerjakan itu. Jadi 40 jam cukup lah,” jelas Hingdranata.
Sedangkan, orang yang passionate dengan apa yang dilakukan, akan menjadikan pekerjaan itu sebagai karier, sehingga tidak keberatan jika pekerjaan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang per minggu atau per harinya.
“Sementara orang yang melihat itu sebagai karier, dia akan lebih banyak spending waktu,” sambungnya lagi menegaskan.
Baca Juga: Kerasnya Tantangan Berkarir, Hingdranata: Quit Bukan Jawaban yang Paling Tepat