Sonora.ID - Ternyata pekerjaan dan karier adalah dua hal yang tidak bisa disamakan, pasalnya ada perbedaan mendasar antara dua hal tersebut.
Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menyebutkan bahwa kedua hal ini secara mendasar bisa dibedakan berdasarkan waktu yang dihabiskan oleh sang pelaku pekerjaan atau karier.
Hingdrana menyebutkan bahwa, perbedaan antara job dengan carrier adalah 40 dan 60 jam per minggunya, apa maksudnya?
Baca Juga: Bukan Hanya Bakat, Pentingnya Punya Softskill untuk Menunjang Karier
“Jadi gini, orang yang menganggap apa yang dia kerjakan sebagai job otomatis tidak mau spendingwaktu banyak-banyak untuk dia mengerjakan itu. Jadi 40 jam cukup lah,” jelas Hingdranata dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.
40 jam per minggu berarti orang tersebut akan membatasi pekerjaannya dalam 8 jam per harinya, mengingat kebanyakan perusahaan dan pekerja menerapkan 5 hari bekerja dalam satu minggu.
Sedangkan, orang yang menganggap apa yang dikerjakannya sebagai karier, akan melakukan pekerjaannya lebih dari jam yang mungkin telah ditentukan.
Baca Juga: 4 Tips Percaya Kepada Orang Lain untuk Karier yang Berkembang
“Sementara orang yang melihat itu sebagai karier, dia akan lebih banyak spending waktu. Ntah itu dia belajar, dia mengerjakan lebih banyak, dia tidak keberatan sebab itu karier,” sambungnya lagi menegaskan.
Berdasarkan waktu yang dihabiskan dalam bekerja ini, bisa dijadikan sebagai indikator apakah seseorang sedang merintis kariernya atau hanya sedang melakukan pekerjaannya.
Berawal dari banyaknya waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan atau belajar hal baru dalam pekerjaan tersebut, orang yang berkarier akan memiliki perbedaan lainnya dengan orang yang bekerja.
Baca Juga: Punya Kerja Sampingan? Master Trainer Hingdranata: Itu Tidak Fair, Kecuali…
Mereka pastinya akan memiliki kemampuan atau skill yang lebih banyak, memiliki sense of belonging yang lebih tinggi, daripada yang hanya bekerja.
Karena, karier adalah hal yang lebih mendalam dan jangka panjang, sehingga memang dibutuhkan usaha yang ekstra.
“Kalau bicara karier, otomatis yang ada di kepala adalah jangka panjang, karier itu enggak sebentar. Saya harus tentukan dulu ini akan berujung di mana, jadi goal karier saya harus ditentukan dari awal,” tegas Hingdranata.
Baca Juga: Kerasnya Tantangan Berkarir, Hingdranata: Quit Bukan Jawaban yang Paling Tepat