Tumbuhkan Semangat Nasionalisme Lewat Gerakan Indonesia Raya Bergema dari Yogyakarta

17 April 2021 16:40 WIB
Indonesia Raya Bergema dari Yogyakarta
Indonesia Raya Bergema dari Yogyakarta ( Humas FORYOU INDONESIA)

Sri Sultan Hamengku Buwono X mempersilakan inisiatif masyarakat untuk menggelorakan sikap nasionalisme melalui gerakan Indonesia Raya Bergema.

Sultan berpesan agar gerakan itu mempertimbangkan situasi dan kondisi lapangan sebab sesuai ketentuan perundangan pada saat lagu kebangsaan dikumandangkan maka ada kewajiban publik untuk berdiri dalam sikap sempurna.

"Jadi sebaiknya sasarannya dilakukan di tempat-tempat yang memungkinkan seperti di lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan, instansi pemerintah, perkantoran swasta, pusat perbelanjaan maupun lokasi lain yang memungkinkan. Jangan dilakukan di jalan raya. Tentunya kan tidak mungkin orang yang tengah berkendara harus berhenti dan turun dari kendaraan. Kan tidak mesti seperti itu," pesan Sultan.

Baca Juga: Pengembangan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk Mendorong Quality Tourism DIY

Pada kesempatan itu Sultan juga memaparkan berbagai pengalaman dan pandangannya mengenai  kehidupan kebangsaan.

Bagi Sultan, dirinya selaku kepala daerah memiliki kewajiban untuk membina dan memupuk kesadaran politik berbangsa masyarakatnya. Kemajemukan masyarakat selain diikat oleh konsensus nasional Pancasila juga diatur berbagai peraturan perundang-undangan. 

Sultan mencontohkan, pernah suatu ketika ada tindakan intoleransi terhadap kelompok masyarakat yang secara jumlah kecil.

Pelaku mengaku melakukannya dengan alasan kesepakatan mayoritas warga sebagai wujud kearifan lokal.

Baca Juga: Showcase Premium Produk UMKM DIY di Gedung Heritage Bank Indonesia

Bagi Sultan masalah tersebut bukan soal kearifan lokal dan bukan pula masalah mayoritas atau minoritas.

Apapun alasannya tetap tidak boleh siapapun baik individu atau kelompok membuat kesepakatan yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Baginya ini soal prinsip. Soal prinsip tidak ada tawar menawar. 

"Untuk menghindari kejadian serupa berulang dibutuhkan sikap tenggang rasa, tepo seliro, hormat menghormati serta dialog yang dilandasi niat baik dan kejujuran semua pihak. Rasa Ketuhanan, rasa kemanusiaan dan rasa keadilan harus senantiasa dikedepankan. Kita bisa lentur dan fleksibel dalam berdinamika satu dengan yang lain, namun tetap harus tegas dalam prinsip," terang Sultan. 

Baca Juga: Kepesertaan JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta Mencapai 92,04 persen

Selain itu Sultan menggaris bawahi pentingnya merumuskan pendidikan ideologisasi Pancasila secara berjenjang. Materi atau kurikulumnya disesuaikan sesuai tingkat pendidikan dari PAUD, pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

"Untuk tingkatan mahasiswa idealnya sudah bukan pendidikan lagi melainkan sudah tahapan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila," papar Sultan. 

Aktivis Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika dari Jakarta Nia Syaifudin mengapresiasi gagasan Indonesia Raya Bergema.

Menurutnya dari masa revolusi kemerdekaan hingga saat ini gerakan sosial yang dimunculkan dari Yogyakarta selalu jadi inspirasi secara nasional.

Dirinya mengaku bersyukur Yogyakarta memiliki Sultan dan Ratu Hemas sebagai tokoh nasional yang berintegritas serta rakyat Yogyakarta yang selalu bersemangat menjadi perisai NKRI.

 Baca Juga: Ini 5 Angkringan Paling Populer di Yogyakarta, Enak dan Murah!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm