Foto : Gembong Primadjaja (tengah - jas hitam berkacamata) terpilih menjadi Ketua IA ITB periode 2021-2025 pada Kongres X dan pemilihan secara daring, Sabtu (17/4/2021) / Gun (
)
"Di masa kampanye saya membuka selebar-lebarnya pintu partisipasi, dan manfaat," katanya.
Oleh karena itu, menurutnya kolaborasi di antara sesama alumni khususnya kandidat ketua umum IA ITB diperlukan mengingat dirinya tidak mungkin menjalankan roda organisasi ini sendirian.
"Saya tahu tidak mampu melakukan ini sendirian. Untuk itu mengajak ketujuh kolega tebaik di masa pilketum," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pemilu IA ITB Mohamad Jeffry Giranza, memastikan pihaknya sudah memproses aspek legal IA ITB dengan melapor ke Kementerian Hukum dan HAM pada 13 April kemarin.
"Kemenkumham memahami kondisi dan akan memberikan panduan untuk memperbaharui aspek legal IA ITB hingga selesainya kongres X dan pemilu sekarang," ucapnya.
Pada hari pertama Kongres Nasional X IA-ITB terlaksana dengan sistem hybrid yang diikuti sekitar 1.000 alumni.
Pada kesempatan itu, disampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus IA-ITB di bawah kepemimpinan Ridwan Djamaluddin yang diterima baik oleh para pengurus daerah, prodi, dan komisariat.
Sedangkan pada hari kedua, dilaksanakan rapat kebijakan umum organisasi, pengubahan AD/ART IA ITB, penetapan dewan pengawas periode berikutnya dan pemilihan ketua umum PP IA ITB.
Pada Pemilu IA-ITB kali ini, jumlah kandidat yang bertanding serta pemilih yang berpartisipasi pun menjadi yang paling tinggi sepanjang sejarah IA-ITB.
Penggunaan i-voting ini menjadi tahapan baru atas terselenggaranya penjaringan aspirasi yang menembus lintas angkatan bahkan benua.