Ada 559 Titik Penukaran Uang Baru Di Jabar Selama Ramadhan (
)
Bandung, Sonora.ID - Tahun ini Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Barat kembali tidak melayani penukaran uang untuk individu dalam rangka menyambut perayaan Idul Fitri.
Namun layanan penukaran uang melalui loket bank sudah dapat dilakukan mulai tanggal 12 April sd 11 Mei 2021.
Bank Indonesia telah berkoordinasi dengan perbankan agar dalam memberikan layanan penukaran uang dengan tetap menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19
"Penukaran uang untuk masyarakat secara umum tetap bisa dilakukan, tapi melalui jaringan perbankan ya," ucap Kepala BI Jawa Barat, Herawanto dalam sebuah konferensi pers di Kantor BI Jabar, Senin (19/4/2021).
Herawanto juga memaparkan, bahwasanya kebutuhan uang selama bulan Ramadhan dan Idulfitri tahun 2021 di wilayah Provinsi Jawa Barat (diluar Bogor, Depok dan Bekasi) diprakirakan sebesar Rp17,45 triliun, dengan rincian:
1. Priangan (exc Bogor, Depok, Bekasi) : 12,21 trilyun
2. Priangan Timur : 2,05 triliun
3. Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan : 3,19 trilyun.
"Jumlah ini naik 4 kali lipat dari rata-rata kebutuhan uang per bulan dalam kondisi normal. Namun demikian, nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 19,44% dibandingkan kebutuhan uang selama Ramadan dan Idulfitri periode tahun lalu yang tercatat sebesar Rp21,66 triliun," ungkap Herawanto.
Adapun titik-titik penukaran uang, tambah Herawanto, di Jawa Barat dapat dilakukan melalui perbankan (Bank Umum dan BPR) di sebanyak 559 titik.
"Untuk titiknya, di Priangan kecuali Bogor, Depok, Bekasi ada 362 titik, di Priangan Timur ada 98 titik, dan di Cirebon, Indramayu, Majalengka serta Kuningan ada 99 titik," tambah Herawanto.
"Penukaran uang untuk masyarakat hanya disediakan melalui loket di bank. Nah kalau sebelum pandemi kami menghadirkan layanan kas keliling, sejak tahun kemarin atau pandemi hingga tahun inu ditiadakan," paparnya lagi.
Lebih lanjut dikemukakan, seiring dengan perubahan perilaku masyarakat untuk menggunakan transaksi non-tunai di tengah pandemi yang masih terjadi, jumlah transaksi E-Commerce pada Januari 2021 tercatat tumbuh 120,41% (yoy) meningkat dibandingkan Januari 2020 yang tumbuh 65,64% (yoy) dengan mayoritas menggunakan transfer bank dan e-money sebagai metode pembayaran.
"Khusus untuk jumlah merchant QRIS di Jawa Barat, data kami mencatat per 1 April 2021 tercatat 1.444.440 merchant QRIS, atau mencapai 21,8% dari total merchant QRIS nasional, sekaligus paling tinggi di atara provinsi lain di Jawa, DKI Jakarta dan Banten," pungkas Herawanto.