“Nah karena itu operasi pasar ini memang tidak digelar di pasar supaya lebih mendekati masyarakat. Kami mendapat harga yang selisih karena langsung dari distributor. Dengan begitu warga dapat membeli dengan harga yang lebih baik,” kata Wiwiek.
Di momen itu, Wiwiek pun berinteraksi dengan warga untuk menanyakan seputar operasi pasar dan apa saja yang dibeli oleh warga.
Alhasil, dari interaksinya dengan beberapa warga yang mayoritas ibu-ibu itu, mengungkapkan harga jual sembako memang dinilai lebih baik dan di bawah harga pasaran.
“Tadi saya coba tanya ibu-ibu beliau mengatakan biasanya membeli gula satu kilo seharga Rp 12.500. Tetapi disini kami menjualnya Rp 11.800,” ujarnya.
Baca Juga: Surganya Kuliner! Ini 6 Makanan Khas Surabaya Paling Populer dan Bikin Ketagihan
Wiwiek memastikan, operasi pasar ini digelar selama Bulan Suci Ramadhan dengan keliling 31 kecamatan yang tersebar se-Surabaya. Dalam sehari, ia menyebut sedikitnya ada dua lokasi yang menggelar operasi pasar.
“Ini terus kami lakukan, kalau secara kumulatif sejak awal Bulan Ramadhan sudah ada sekitar 16 titik lokasi,” ungkapnya.
Ia merinci, item yang terdapat dalam operasi pasar itu yakni beras 5 kilogram seharga Rp 46 ribu, minyak 1 liter Rp 12.900, kemudian gula Rp 11.800 per kilogram. Berikutnya, telur Rp 22 ribu per kilogram.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar Selama Bulan Ramadhan untuk Jaga Stabilitas Harga
“Untuk bawang putih Rp 23 ribu per kilogram, bawang merah Rp 18 ribu, lalu ada ayam Rp 34 ribu dan cabai rawit Rp 3 ribu per ons,” jelasnya.