Bandung, Sonora.ID - Keberadaan Stasiun Pulau Aie di Sumatera Barat menjadi salah satu objek wisata yang menghadirkan panorama keindahan pantai.
Stasiun Aie adalah stasiun tertua yang dimiliki Divre II Sumatera Barat. Didirikan pada 1 Juli 1891 dan berlokasi di jantung Kota Tua Padang sehingga berpotensi untuk menunjang pariwisata daerah.
"Sumatra Barat merupakan daerah dengan potensi wisata yang lengkap. Mulai dari wisata pantai, gunung, kuliner, budaya, dan sejarah," ucap Kepala Humas PT KAI Divre II Sumatra Barat, Ujang Rusen Permana dalam keterangan resminya ke Redaksi Sonora Bandung, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: Dirut PT KAI Resmikan Masjid Al Fattah di Stasiun Cibatu Garut
"Sejak diberlakukan Gapeka atau Grafik Perjalanan Kereta Api tahun 2021 pada 10 Februari lalu, banyak masyarakat yang belum tahu kalau belum lama ini sudah ada 12 perjalanan pulang pergi naik Kereta Api Minangkabau Ekspres dengan relasi Bandara Internasional Minangkabau, dan bisa turun di Stasiun Pulau Aie," ucap Rusen lagi.
Rusen memaparkan, dari Stasiun Aie, penumpang dapat menuju ke beberapa destinasi yang ada di sekitaran stasiun, seperti Kota Tua nan eksotis, Jembatan Siti Nurbaya, Gunung Padang hingga Pantai Padang.
"Jadi ini semakin membuka akses masyarakat luas untuk langsung ke salah satu tempat wisata di Kota Padang. Bahkan, dari Kota Tua, masyarakat pun bisa mengakses transportasi laut yang berjejer di Sungai Muaro untuk mengantarkan ke Pulau Mentawai," kata Rusen.
Diketahui antusiasme masyarakat menggunakan kereta Minangkabau Ekspres dari Pulau Aie terus mengalami peningkatan. Tercatat pada bulan Februari 2021 lalu, ada 1.563 penumpang, dan meningkat menjadi 1.609 penumpang pada bulan Maret.
"Ya semoga April ini juga meningkat. Apalagi momennya Ramadhan. Masyarakat bisa sambil ngabuburit di atas kereta menikmati suasana perjalanannya, daripada ngabuburit di pinggir rel yang membahayakan," tutur Rusen.
Pada masa pandemi ini, perjalanan kereta api selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Setiap penumpang diharuskan memakai masker, menjaga jarak, dan suhu tubuh tidak lebih dari 37.3 derajat celsius. Selain itu, untuk tetap menjaga kebersihan, disediakan wastafel portabel di area stasiun. Bahkan, kapasitas penumpang kereta api pun dibatasi hanya maksimal 70%.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Hanya Rp 85.000
"Di masa pandemi, kapasitas penumpang kereta dibatasi 70%. Sehingga untuk KA Minangkabau Ekspres, total tempat duduk yang tersedia per hari adalah 1.680 dari normalnya adalah 2.400 tempat duduk," tambah Rusen.
Pemesanan tiket KA Minangkabau Ekspres hanya melalui aplikasi KAI Access yang bisa diunduh di perangkat pesawat telepon genggam. Di aplikasi KAI Access, pemesanan dapat dilakukan untuk 7 hari sebelum keberangkatan.
Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun hanya dilayani 3 jam sebelum keberangkatan kereta api. Tarif perjalanan menggunakan KA Minangkabau Ekspres adalah Rp 10.000 untuk tujuan BIM - Pulau Aie atau sebaliknya, dan Rp 5.000 untuk relasi Pulau Aie - Duku.