Sonora.ID - Menjadi orang tua yang sigap dan bisa diandalkan adalah sebuah kewajiban bagi setiap ibu dan ayah. Apalagi, jika anak mendadak demam dan mengeluh sakit.

Namun, jangan panik jika si kecil tiba-tiba demam di waktu-waktu tertentu. Anda bisa mengatasinya dengan berbagai hal yang tepat.

Dokter spesialis anak Mayapada Hospital Bogor, dr. Feliani Sp.A mengatakan demam sebenarnya digambarkan sebagai reaksi tubuh ketika melawan virus atau kuman yang mencoba menyerang kekebalan.

Baca Juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Langkah Ini Jika Bayi Anda Mengalami Sembelit

"Anak kecil lebih sering mengalami demam karena sistem kekebalan tubuhnya belum maksimal," ujar dr. Feliani Sp.A dalam Talkshow Radio Sonora FM Bersama Mayapada Hospital Bogor.

Dokter Feliani menambahkan, anak-anak biasanya akan demam kurang lebih sekitar delapan kali dalam setahun. 

"Ada beberapa anak yang berisiko demamnya lebih sering. Biasanya anak-anak kelompok di bawah umur lima tahun akan mengalami demam cukup sering," tambahnya.

Untuk itu, lanjutnya, pastikan anak-anak rutin melakukan imunisasi dan orang tua juga wajib memantau asupan gizi si kecil. Selain itu, demam juga akan sering terjadi kepada anak-anak yang komorbid.

"Mereka yang mempunyai penyakit bawaan seperti jantung, tuberkolosis, atau anak-anak yang mendapat penyakit-penyakit kronis lainnya," jelas dr. Feliani.

Untuk mengatasi demam pada anak, berikut adalah cara yanng tepat yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama:

1. Jaga suhuubuh ruangan tetap sejuk, buka pintu dan jendela agar udara dapat masuk Kenakan pakaian brbahan tipis, pendek, dan nyaman pada anak.
2. Hindari penggunaan pakaian yang tebal dan panjang karena bis amembuat panas tubuh sulit keluar
3. Ajak anak agar minum yang banyak. Hal ini bisa dilakukan dengan diberikan minum sedikit demi sedikit asal sering, dengan minuman apa pun, bisa air putih, susu atau sari buah, termasuk saluran elekolit (oralit)
4. Beri tahu dan jaga anak agar tidak bermain atau beraktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh, seperti berlari atau melompat
5. Jika harus memberikan obat, pastikan orangtua paham dosis berdasarkan berat badan dan cara pemberiannya

Baca Juga: Bisa Menyerang Anak, Ini 4 Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai