"Al Ittifaq menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam bisnis berbasis pertanian (digital farming) secara end to end. Selain itu, Al Ittifaq juga turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat," ucap Herawanto.
Menurutnya, Al-Ittifaq melakukan pengembangan ekonomi khususnya kewirausahaan, yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan para santri dan kemajuan SDM Indonesia ke depan.
Atas berbagai upaya dan capaian yang diraih, pada 2020, Al Ittifaq berhasil meraih penghargaan Bank Indonesia sebagai Pondok Pesantren Teresponsif untuk penerapan ekonomi digital.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Market Share Perbankan Syariah Tumbuh Secara Signifikan
"Secara nyata, BI wilayah Jawa Barat mendukung dan menjadi saksi mata berkembangnya kekuatan ekonomi Pondok Pesantren Al Ittifaq, mulai dari penguatan SDM melalui program wirausaha muda, pembangunan pipanisasi guna pengairan tanaman pertanian, kolaborasi greenhouse dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, hingga digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS," ungkap Herawanto.
"Ke depan, untuk menjaga sustainability proses bisnis ekonomi pesantren, BI Jawa Barat juga mendukung proses pembangunan pengelolaan sampah di mana hasil dari pengelolaan sampah dapat dipergunakan lagi untuk keperluan pertanian, sebagai bagian dari integrated farming dan pertanian berkelanjutan," imbuhnya.
Diketahui pengembangan ekosistem halal value chain merupakan bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah, Bangun Pemberdayaan Umat