Bandung, Sonora.ID - Pengembangan ekonomi syariah diharapkan dapat memperkuat struktur perekonomian nasional.
Hal tersebut dilihat dari kinerja sektor prioritas dalam Halal Value Chains (HVC) yang lebih tinggi dibandingkan ekonomi nasional.
Terkait dengan ini, Bank Indonesia meresmikan pilot project model bisnis pengembangan ekosistem Halal Value Chains atau rantai nilai halal berbasis pesantren di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Selasa (27/4/2021).
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori, bersama dengan Kepala Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat Herawanto, melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda dimulainya pilot project pengembangan ekosistem rantai nilai halal melalui Integrated Farming with Technology and Information (Infratani), packing house, dan platform virtual market Alifmart.
Baca Juga: Kebutuhan Uang di Balikpapan Melonjak 89 Persen di Periode Ramadhan & Idul Fitri 1442 Hijriah
Penandatanganan ini disaksikan oleh Perwakilan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia Joost Van Uum, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama H. Waryono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jabar Kusmana Hartadji dan Pimpinan Wilayah Bank Syariah Indonesia Dade Darmawan.
Dalam sambutannya, Kepala BI wilayah Jawa Barat Herawanto, menyampaikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Al Ittifaq sebagai salah satu Pondok Pesantren yang menjadi pelopor pergerakan ekonomi di sektor pertanian yang terbuka dengan ilmu dan teknologi pertanian terkini.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Kekuatan Ekonomi Baru, Ini Potensi Besar Ekonomi Syariah
"Al Ittifaq menjadi contoh penerapan teknologi digital dalam bisnis berbasis pertanian (digital farming) secara end to end. Selain itu, Al Ittifaq juga turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat," ucap Herawanto.
Menurutnya, Al-Ittifaq melakukan pengembangan ekonomi khususnya kewirausahaan, yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan para santri dan kemajuan SDM Indonesia ke depan.
Atas berbagai upaya dan capaian yang diraih, pada 2020, Al Ittifaq berhasil meraih penghargaan Bank Indonesia sebagai Pondok Pesantren Teresponsif untuk penerapan ekonomi digital.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Market Share Perbankan Syariah Tumbuh Secara Signifikan
"Secara nyata, BI wilayah Jawa Barat mendukung dan menjadi saksi mata berkembangnya kekuatan ekonomi Pondok Pesantren Al Ittifaq, mulai dari penguatan SDM melalui program wirausaha muda, pembangunan pipanisasi guna pengairan tanaman pertanian, kolaborasi greenhouse dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, hingga digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS," ungkap Herawanto.
"Ke depan, untuk menjaga sustainability proses bisnis ekonomi pesantren, BI Jawa Barat juga mendukung proses pembangunan pengelolaan sampah di mana hasil dari pengelolaan sampah dapat dipergunakan lagi untuk keperluan pertanian, sebagai bagian dari integrated farming dan pertanian berkelanjutan," imbuhnya.
Diketahui pengembangan ekosistem halal value chain merupakan bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah, Bangun Pemberdayaan Umat
Ekonomi dan keuangan syariah ini memiliki konsep inklusif dan universal melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan nasional.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia M. Anwar Bashori menegaskan, bahwa Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan usaha syariah sebagai salah satu sasaran kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bank Indonesia.
Baca Juga: Bank Indonesia Mendorong Penerapan Ekonomi Syariah Dalam Fesyar 2020
Salah satu strategi utamanya ialah melalui implementasi ekosistem rantai nilai halal di unit bisnis pondok pesantren yang diupayakan dapat terus mendorong pemberdayaan ekonomi syariah dengan paramater peningkatan pertumbuhan usaha syariah di sektor pertanian, food and fashion, wisata halal, dan renewable energy.