Makassar, Sonora.ID - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan hingga maret 2021 telah mencapai Rp 2,96 triliun.
Kepala OJK regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Mohammad Nurdin Subandi menyampaikan hal itu dalam kegiatan media briefing di Makassar, Selasa (27/4/2021).
"Penyaluran KUR terus berjalan, target tahun 2021 ini belum ditetapkan karena masih dilakukan perhitungan bisnis," ujarnya.
Sementara yang menarik terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: OJK Riau Launching Program Kredit Melawan Rentenir
OJK menyebut hal itu tidak terlepas adanya restrukturisasai kredit bagi nasabah yang terdampak pandemi Covid-19.
"NPL KUR itu nol persen, dalam pandemi Covid-19 ini ada restrukturisasi kredit. Jadi kondisinya masih lancar," jelasnya.
Data yang dipaparkan, KUR terbagi dalam dua kategori. Dari sektor produksi sebesar Rp 1,89 triliun dan sektor non produksi sebesar Rp 1,07 triliun.
Baca Juga: Walikota Palembang Sambut Baik Pembangunan Gedung Baru OJK
Untuk sektor produksi didominasi pertanian, perburuan, kehutanan yang mencapai 1,19 triliun. Kemudian perikanan, industri pengolahan, kontruksi dan jasa sebesar 423 juta.
"Kalau dari sektor non produksi itu semuanya dari perdagangan yang jumlahnya sebanyak Rp 1,07 triliun," tambahnya.
Dana KUR disalurkan oleh sejumlah perbankan, seperti BNI, Bank Mandiri, BRI, BTN, BCA, BRI Agroniaga, Sinarmas hingga Bank Sulselbar.
Baca Juga: Edukasi Warga Palopo, Webinar OJK Regional VI Sulampua 'Waspada Penipuan Berkedok Investasi'
Adapun jumlah debitur yang memanfaatkan dana KUR ini sebanyak 94 ribu 487 UMKM.
Nurdin menyebut OJK akan terus menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil dan mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
"NPL KUR itu masih rendah, kan baru tiga bulan berjalan ini datanya," tutupnya.