Banjarmasin, Sonora.ID - Dalam beberapa hari terakhir, terjadi kebarakan yang begitu masif di kota Banjarmasin.
Tercatat selama April 2021, terjadi 11 kali kebakaran, dimana 8 kali kejadian diantaranya terjadi di awal-awal Ramadhan.
Bahkan selama April 2021, ada satu hari yang membuat petugas pemadam kebakaran cukup kerepotan.
Bukan tanpa alasan, itu lantaran pada Senin (26/04) lalu itu terjadi tiga kali kejadian kebakaran.
Diawali dari sebuah rumah makan di jalan Hasan Basry, kemudian dilanjutkan sebuah bengkel pada sore harinya di Jalan Dahlia.
Baca Juga: Bantu Penanganan Karhutla, Pemprov Kalsel Akan Usulkan Bantuan Heli Water Bombing
Lalu beberapa saat menjelang berbuka puasa, kebakaran kembali terjadi di wilayah permukiman warga gang Hikmah di Jl Kamboja.
"Sudah terjadi 11 kali kebakaran dalam april ini. Dalam ramadhan ini sudah terjadi 8 kali. 80 persen wilayah permukiman yang terbakar," ucap Said Abdulrahman, Kabid Damkar di Satpol PP dan Damkar Kota Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin di ruang kerjanya, Jum'at (30/04) pagi.
Menurutnya, selama April 2021, kebakaran terjadi paling banyak di wilayah Banjarmasin Barat. Sebut saja salah satunya di Jl Saka Permai dan Simpang Bali yang terjadi Kamis (29/04) siang.
Bahkan Said menyebut, kebakaran di wilayah tersebut adalah kejadian yang paling besar selama April 2020.
Berdasarkan data BPBD setempat, ada empat buah rumah warga yang terbakar. Dua rumah dinyatakan rusak berat, dan dua rumah lagi rusak ringan.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan 9 Rumah di Makassar, Penyebab Korsleting Kabel Milik PLN
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Yang mengalami luka-luka juga cuman luka ringan saja," tambahnya lagi.
Said mengemukakan, penyebab terjadinya musibah kebakaran yang masif selama April.
Selain karena memang memasuki musim pancaroba dari hujan ke kemarau, kejadian ini juga bersumber dari kelalaian manusia.
"Ini lebih cepat. Biasanya kemarau terjadi Agustus. Kebakaran ini terjadi karena ada udara, bahan-bahan mudah terbakar dan cuaca panas," bebernya.
Sedangkan faktor lainnya, bisa akibat korsleting listrik, karena instalasinya yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI).
Baca Juga: Kebakaran di Kecamatan Gunung Putri Bogor, 80 Personil Pemadam Dikerahkan
Kemudian kelalaian manusia membuang sampah-sampah kering yang mudah terbakar.
"Termasuk kompor yang lupa mematikan. Bahkan dispenser yang airnya habis tapi tetap menyala juga berpotensi membuat kebakaran," tandasnya.
Ia berjanji, akan lebih sigap untuk kedepannya. Mengingat musim kemarau bahkan puncaknya ada didepan mata.
Disisi lain, pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar memperhatikan segala hal yang mengakibatkan terjadinya kebakaran.
"Kita tetap stand by 24 jam dan juga memaksimalkan SDM yang ada. Kalau ada laporan masuk, sesegeranya petugas akan langsung ke lokasi agar dampak dan kerugian yang dihasilkan tidak terlalu besar," tuntasnya.
Baca Juga: Tinjau Kebakaran di Jalan Badak, Wali Kota Makassar Beri Dukungan Moril