Rudi Satwiko menambahkan dalam upaya menahan laju produksi migas, SKK Migas akan terus mendukung dan mendorong upaya percepatan pengadaan kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi target pengeboran sumur yang telah ditetapkan.
“SKK Migas juga berkomitmen bahwa kegiatan operasional Blok Rokan harus mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, diantaranya partisipasi perusahaan lokal serta tenaga kerja dalam negeri,” katanya Kamis (29/4)
Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Barang dan Jasa, Erwin Suryadi mengatakan Pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan Blok Rokan disuplai sepenuhnya oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri dengan melibatkan tenaga kerja lokal.
Baca Juga: PHM Terima Sertifikat ISO 22301:2019 Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis
Menurutnya, penggunaan tenaga kerja lokal ini dapat roda perekonomian dalam negeri terutama dimasa pandemi ini.
“Upaya pengadaan ini merupakan kolaborasi yang baik antara SKK Migas, CPI dan PHR yang membangun sistem pengadaan yang seamless sehingga mudah2an proses transisi ini menjadi lancar dan memberikan kontribusi positif bagi lifting dan produksi negara,” kata Erwin Suryadi.
Di Blok Rokan saat ini, sudah 43 sumur yang dilakukan pengeboran dan masih terus akan dilanjutkan program eksplorasi dan pengeboran dengan pengawasan SKK Migas.
“Perlu dicatat bahwa ini merupakan best effort dari SKK Migas untuk pengeboran 200an sumur di tahun 2021 dan masih akan berlanjut lagi ditahun-tahun berikutnya,” ujar Erwin.
Baca Juga: SKK Migas Dorong Peningkatan SDM Musi Banyuasin di Sektor Migas