Paringin, Sonora.ID – Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA meninjau pelaksanaan vaksinasi massal warga Kabupaten Balangan, pada Minggu (02/05) di halaman Kantor Bupati Balangan di Paringin.
Vaksinasi massal di Paringin ini melibatkan puluhan tenaga kesehatan untuk melayani sekitar 500 orang yang masuk sasaran tahap kedua.
Mereka terdiri dari tenaga pendidik atau guru yang nantinya disusul orangtua guru yang masuk lansia.
Baca Juga: Anak Muda di Kalsel Berpeluang Ikut Vaksinasi, Asal Bawa Dua Lansia
"Yang agak rendah (vaksinnasi,red) di kabupaten kota adalah golongan orang tua. Kita ingin akhir Juni semua orangtua (lansia,red) yang berjumlah sekitar 320.000 orang, selesai divaksin covid," tegasnya usai peninjauan didampingi Bupati Balangan, Abdul Hadi dan istri.
Safrizal juga memeriksa keberadaan PCR mobile yang dimiliki Pemkab Balangan.
Menurutnya, PCR atau Mobile Polymerase Chain Reaction Labdi anggap sangat penting, karena bisa lebih cepat membantu mendeteksi pasien yang terpapar Covid-19, sehingga keputusan semakin cepat juga untuk melakukan isolasi atau merawat pasien yang terpapar virus dalam rangka memutus Covid-19.
Baca Juga: Sudah Sebulan, Target Vaksinasi Lansia di Banjarmasin Masih Minim
Deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 secara cepat, fleksibel dan mudah dijangkau oleh masyarakat, sangat mutlak dilakukan.
Selain penerapan protokol kesehatan yakni mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi, cara lain yang dilakukan melalui vaksinasi.
"Gerakan memenuhi protokol kesehatan ini untuk melindungi mereka yang rentan," ujarnya.
Perlu diketahui, vaksin Covid-19 dapat memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus Corona.
Baca Juga: Banjarmasin Terima Vaksin Covid-19 Termin Kedua, Masih Prioritaskan Lansia
Dengan begitu, risiko seseorang terinfeksi virus ini akan jauh lebih kecil. Kalaupun seseorang yang sudah divaksin tertular Covid-19, vaksin bisa mencegah terjadinya gejala yang berat dan komplikasi.
Karena jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia masih belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat sekaligus.
Maka, ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 yakni tenaga kesehatan, para lanjut usai (lansia), guru, aparat atau orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular seperti anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.
Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin Covid-19. Vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin Covid-19 lainnya, mulai dari penduduk di daerah yang banyak kasus.
Baca Juga: Tak Hanya Patuh Antre Vaksin, Nicholas Saputra juga Tegur Petugas yang Sela Antrean