Banjarmasin, Sonora.ID - Sudah menjadi kebiasaan masyarakat ketika akan mendekati hari raya Idul Fitri untuk berbelanja keperluan ke pusat-pusat perbelanjaan. Termasuk di antaranya membeli baju baru untuk dikenakan saat lebaran.
Di Kota Banjarmasin, kebiasaan ini pun sudah mulai terjadi. Terbukti dalam beberapa hari terakhir, kawasan pusat perbelanjaan seperti Pasar Sentra Antasari, Pasar Sudimampir dan Pasar Baru terlihat disesaki warga.
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk membeli pakaian, peralatan salat dan segala hal yang diperlukan dalam menyambut hari kemenangan bagi umat muslim tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Kota Manado Izinkan Anak-anak dan Lansia Kunjungi Pusat Perbelanjaan
Kondisi ini pun sebenarnya memprihatinkan. Bukan tanpa sebab, warga yang berjubel di kawasan pusat perbelanjaan membuat penularan Covid-19 semakin rentan.
Lantas, bagaimana Satgas Covid-19 menyikapi kondisi di atas? Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 kota Banjarmasin, Machli Riyadi justru baru mengetahui kondisi tersebut dari awak media.
"Benarkah itu?" tanyanya balik saat dihubungi Smart FM Banjarmasin melalui sambungan telepon, Senin (03/04) siang.
Baca Juga: Nipah Mal Jadi Pusat Perbelanjaan Pertama di Makassar yang Miliki Lapangan Basket
Menurut Machli, padatnya jumlah masyarakat yang beraktivitas di dalam ruangan tertutup membuat risiko penularan virus yang menginfeksi jaringan pernafasan manusia itu semakin besar.
"Kalau jumlah orangnya sangat banyak tidak sesuai dengan kapasitasnya dan berada di sana lebih dari satu jam sangat berpotensi menularkan Covid-19. Apalagi tidak memakai masker," ungkapnya.
Machli mengakui, bahwa momen berbelanja satu tahun sekali yang dilakukan masyarakat dalam menyambut Idul Fitri tersebut sangat sulit untuk diingatkan untuk menghindarinya.
Baca Juga: Cair THR, Di Tengah Pandemi Covid-19 Masyarakat Membludak berburu Diskon di Mal
Ia pun menegaskan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi yustisi terkait penegakan hukum protokol kesehatan di lingkungan pasar.
"Kondisi ini bisa saja kami teruskan ke Satpol PP untuk bergerak ke sana (kerumunan di pasar). Tapi sekali lagi kami harap pengelola pasar memiliki satgas covid-19 nya sendiri," tandasnya.
Dalam hal ini, Machli juga mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin agar dibentuknya Satgas Covid-19 di wilayah pasar. Tujuannya agar pengawasan dalam penerapan disiplin protokol kesehatan (Prokes) bisa berjalan maksimal di lingkungan pasar.
Baca Juga: Ramai Orang Belanja Jelang Lebaran, Wali Kota Makassar Sidak Mal Panakukang
Di samping memberikan pengawasan prokes, menurut Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin itu, Satgas di lingkungan pasar juga Bertugas untuk memberi arahan kepada para pedagang atau pengelola pasar agar memberi ketegasan bagi pengunjung untuk selalu mengenakan masker ketika memasuki lingkungan pasar.
"Mereka juga tidak boleh membiarkan begitu saja ketika terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar. Sehingga sangat perlu sekali untuk diatur jaraknya. Kemudian yang utamanya penjual dan pembeli wajib mengenakan masker," tuntasnya.
Terpisah, Plt Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengaku, telah melakukan sosialisasi dan dan pengawasan prokes di beberapa pasar sejak hari ini, (03/05) sampai dengan 12 Mei nanti.
Baca Juga: Hadiah Mesin ADM dari Kemendagri Diterima Pemkot Denpasar, Rencana Akan Dipasang di Salah Satu Mal
"Sesuai arahan Plt Kadis, kita lakukan pengawasan di sekitar pasar Sentra Antasari, Sudimampir Baru dan Pasar Baru Permai. Petugas kita bagi dalam 3 tim kecil yang dimulai dari pukul 11.00 sampai 12.00 WITA," ucapnya.
Jika melihat langkah ini, Disperdagin telah melakukan pengawasan prokes sebelum diminta oleh Dinas Kesehatan. Meskipun seharusnya, Dinas Kesehatan selaku instansi terkait juga turut melakukan hal yang sama.
"Sebelum mekera minta kita sudah siapkan," tukasnya.
Baca Juga: APPBI Sebut, Larangan Mudik Dorong Masyarakat Berkunjung ke Mal