Semarang, Sonora.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memerintahkan para bupati dan walikota di Jawa Tengah untuk mewaspadai titik-titik kerumunan di wilayahnya.
Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ganjar meminta pusat perbelanjaan agar diperketat keamanannya.
Ganjar kembali mengingatkan kepada pengelola tempat pariwisata hingga hotel untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Ajak Ombudsman OTT di Jawa Tengah
Apabila nanti hotel dan tempat kerumunan seperti lokasi wisata ditemukan tidak bisa mengendalikan kerumunannya, Ganjar memerintahkan untuk menutup tempat tersebut.
Selain itu, pelaksanaan ibadah shalat Idul Fitri juga menjadi perhatian. Kemenag memutuskan untuk mengijinkan daerah berzona kuning dan hijau untuk melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah, pihak Pemda akan memetakan dari daerah yang paling kecil yaitu desa dan kelurahan.
Gubernur yang kerap disapa Mas Ganjar ini juga menegaskan bahwa tempat ibadah yang diperbolehkan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah hanyalah daerah yang berzona kuning dan hijau.
Baca Juga: 5 Jenis Permainan Tradisional untuk Memupuk Teamwork pada Anak
Desa dan kelurahan diminta untuk melihat data yang ada dengan baik, apabila peta daerah tersebut masih merah dan oranye maka tidak diperbolehkan untuk menggelar shalat Idul Fitri berjamaah. Para Jemaah diminta untuk shalat dirumah saja seperti tahun lalu agar bisa menjaga kesehatan orang sekitar, ucap Ganjar.
Ganjar juga meminta agar pelaksanaan shalat tarawih selama bulan Ramadhan untuk memperketat lagi protokol kesehatannya.
Rencananya pembagian zakat pun protokol kesehatannya akan diperketat, dan bisa diantarkan saja ke rumah si penerima. Kemenag juga akan membuat peta level desa mana yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.
Baca Juga: Sidang Kembali Debat, Rizieq Shihab Tolak Baca Eksepsi Secara Online