Menghitung Enterprise Multiple (EV/EBITDA)

5 Mei 2021 18:42 WIB
Menghitung EV/EBITDA.
Menghitung EV/EBITDA. ( EMTRADE)

Sonora.ID - Krisis yang terjadi seperti tahun 2008 dan 2020 membuat harga saham berjatuhan. Seperti tahu 2008, IHSG jatuh hingga 60%. Hal yang sama terjadi saat 2020 IHSG turun hingga 38%. Bagi banyak orang, kejatuhan IHSG adalah sebuah bencana. Tapi ada juga yang menganggap kejadian ini sebagai peluang.

Peluang didapatkan dari melihat saham yang memiliki kinerja fundamental yang baik namun harganya ikut jatuh. Akibatnya adalah secara valuasi menjadi murah atau nilai wajarnya berada dibawah harga pasar.

Menilai fundamental bisa dilihat dari beberapa hal seperti model bisnis, makro, industri, kinerja keuangan, prospek di masa depan, dan valuasi. Sehingga kita bisa memilih mana saham yang bisa dianggap memiliki valuasi yang benar-benar murah atau tidak.

Ada berbagai cara untuk menilai valuasi perusahaan seperti PER (Price Earnings Ratio), PBV (Price to Book Value), DCF (Discounted Cash Flow), dan juga Enterprise Multiple atau EV/EBITDA.

Baca Juga: Waspada Angka Covid-19 Naik Paska Lebaran, Investing Saham Murah Masih Jadi Pilihan

Mengenal Enterprise Multiple

Enterprise Multiple juga dikenal dengan EV/EBITDA. Enterprise Value (EV), yang berarti nilai perusahaan secara keseluruhan. Enterprise Value adalah angka yang menunjukkan besarnya value dari suatu perusahaan atau disebut Firm’s Value.

Sedangkan, EBITDA adalah Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortisation yang berarti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. EBITDA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba operasionalnya.

Sehingga, EV/EBITDA berarti rasio yang digunakan untuk mengetahui nilai atau valuasi sebuah perusahaan dengan membandingkan profitabilitasnya. Cara menilainya yakni semakin rendah EV/EBITDA, maka semakin murah valuasinya. Jika angkanya semakin tinggi, maka semakin premium pula valuasinya.

EV/EBITDA bisa digunakan secara historikal. Maksudnya adalah melihat valuasinya mahal atau murah dibandingkan historisnya. Bisa juga dibandingkan dengan rata-rata EV/EBITDA dalam jumlah tahun tertentu misalnya 5 tahun atau 10 tahun. Biasanya untuk mengukurnya menggunakan EV/EBITDA band.

Rata-rata digambarkan dengan band atau garis horizontal average. Biasanya jika harga dibawah average akan dianggap memiliki valuasi yang sedang murah. Sedangkan yang di atas garis average bisa dikatakan sudah premium.

EV/EBITDA ini tak hanya bisa digunakan secara historikal namun bisa dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Perbandingan yang dilakukan haruslah dengan perusahaan lain yang memiliki sektor industri sama.

Baca Juga: Capai 30-40%, Emiten-emiten Properti Rilis Kinerja Pre-sales di 1Q21

V?EBITDA biasa digunakan untuk saham-saham sektor telekomunikasi. EV/EBITDA juga dipakai jika perusahannya masih memiliki earnings negatif atau perusahan yang memiliki DER tingggi sehingga net profit tergerus oleh beban bunga.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi EV/EBITDA adalah sebagai alat ukur untuk manajemen atau investor dalam mengambil keputusan terhadap sebuah perusahaan. Selain itu, juga bisa menjadi alat pembanding nilai perusahaan, termasuk utang. Caranya dengan cara mengurangi pendapatan tunai perusahaan dengan biaya non-tunai dalam industri yang sama.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm