4. Lepaskan diri dari kebutuhan akan penerimaan dari orang lain
Seringkali, kita takut gagal karena merasa kegagalan akan membuat kita tidak diterima oleh banyak orang. Nggak terhitung jumlahnya berapa banyak kita sudah terpengaruhi oleh keadaan sekitar. Apa yang orang lain bilang soal kita bukanlah kebenaran yang harus kita telan mentah-mentah.
Namun satu hal yang kita perlu ingat bahwa ini adalah hidup kita, bukan orang lain. Selama fokus kita ada pada apa yang kita kerjakan, dan hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan, percaya aja kalau Tuhan akan menyediakan.
5. Belajar untuk melihat sudut pandang yang lain
Pikiran kita untuk selalu berhasil dan sempurna sering bikin kita nggak bisa menghadapi kegagalan. Menggeser perspektif kita dan bersikap terbuka bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk menghadapi kegagalan.
Kegagalan sering bikin kita merasa jadi orang paling bodoh yang pernah ada. Tapi, pasti ada saja pembelajaran yang bisa kita petik dari setiap kegagalan. Sebab, kesuksesan bukan cuma soal bekerja kerja, tapi juga soal bagaimana kita menghadapi kegagalan.
Kalau diingat-ingat lagi, ada salah satu mentor yang pernah ngomong, kita semua itu punya jatah gagal. Mumpung masih muda, yuk habisin jatah gagal itu. Kita harus memberanikan diri buat melangkah meski pernah mengalami kegagalan. Percaya deh, akan ada waktunya pula, saat kita justru menertawakan kegagalan itu.
Terakhir, kita kan punya Tuhan Yesus yang senantiasa bersama-sama dengan kita. Setiap masalah, kegagalan, kesalahan, kalau kita tempatkan di kaki Kristus, kita akan memperoleh sebuah harapan baru.