"Namun demikian, sektor industri pengolahan yang merupakan kontributor utama pada perekonomian Jawa Barat masih mengalami kontraksi. Dan, kontraksi yang semakin dalam tertahan oleh kinerja subsektor industri kimia yang berperan dalam produksi vaksin nasional," ucapnya lagi.
Dari sisi permintaan, perbaikan juga terjadi pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Perbaikan pendapatan masyarakat yang ditopang oleh perbaikan kinerja sektor utama dan dilakukannya berbagai kebijakan untuk mendorong konsumsi masyarakat di Jawa Barat seperti program Belanja Bela Negara, berdampak pada kinerja konsumsi rumah tangga yang membaik di triwulan I 2021.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM, realisasi investasi di Jawa Barat tercatat sebesar Rp37,14 triliun, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Ibu Kota Negara Disebut Dapat Tingkatkan Perekonomian Daerah
Hal ini menunjukkan optimisme investor yang perlahan pulih di tengah prospek ekonomi Jawa Barat yang semakin baik di tahun 2021 menyusul program vaksinasi yang terus berjalan.
"Perbaikan ekonomi Jawa Barat juga dipengaruhi oleh peningkatan ekspor ke negara mitra dagang Amerika Serikat dan ASEAN terutama untuk komoditas mesin dan kendaraan bermotor," tambah Ameriza.
Peningkatan ekspor tersebut menyebabkan neraca dagang Jawa Barat pada triwulan I 2021 tercatat surplus sebesar USD 5,37 miliar.
Baca Juga: Bank Indonesia Provinsi Jabar Dukung Pemulihan Ekonomi Kota Sukabumi