Sonora.ID - Model kelas dunia Kendall Jenner mengaku sering mengalami kegelisahan atau anxiety dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam wawancara dengan Vogue, Kendal pun buka suara tentang anxiety yang dialaminya tersebut.
“Saya ingat saat masih sangat muda dan mengalami sesak napas dan menemui ibu saya kemudian mengatakan apa yang saya rasakan padanya,” kenang Kendall Jenner dalam serial video empat bagian baru Vogue, Open Minded.
"Kalau dipikir-pikir, sekarang saya tahu bahwa itu jelas-jelas merupakan anxiety," tambahnya.
Baca Juga: Mengenal 'Lingkaran Setan' antara GERD dan Gangguan Kecemasan
Wanita 25 tahun itu menarik kembali pengalamannya sendiri dengan anxiety, yang mempengaruhi lebih dari 40 juta orang dewasa di seluruh negeri dan merupakan masalah kesehatan mental yang paling umum di AS.
Jenner duduk bersama Dr. Ramani Durvasula untuk membahas kecemasan sosial dan membahas segala hal mulai dari bagaimana membuka diri tentang perjuangan seseorang dengan anxiety hingga bagaimana mengelola dan memadamkan gejala, yang dapat mencakup segala hal mulai dari insomnia hingga jantung berdebar kencang dan sesak napas.
“Salah satu hal terpenting, menurut saya, adalah menghilangkan semua masalah kesehatan mental, terutama kecemasan, karena banyak orang berpikir mereka sendirian dalam menghadapi gangguan itu,” psikolog klinis yang berbasis di Los Angeles itu mengatakan kepada Jenner.
“Kecemasan itu seperti kaca pembesar. Itu hanya memperbesar hal-hal buruk — setiap ping kecil, setiap ini…. Intinya, apa yang kami coba lakukan adalah mengambil kaca pembesar itu dan menjadikannya lensa biasa," jelasnya.
Tentu saja, kejujuran semacam itu tidak datang tanpa serangkaian ketakutannya sendiri terhadap Jenner, tetapi setelah bertahun-tahun menjadi pusat perhatian, sang profesional menerimanya dengan tenang.
“Akan ada orang-orang yang berkata, 'Apa yang harus dia lakukan? khawatir tentang? Apa yang membuatnya khawatir? ' Dan saya tidak akan pernah duduk di sini dan mengatakan saya tidak beruntung… [tetapi] pada akhirnya saya masih manusia. Dan tidak peduli apa yang dimiliki atau tidak dimiliki seseorang, itu tidak berarti mereka tidak memiliki perasaan dan emosi dalam kehidupan nyata," ungkap dia.