Palembang, Sonora.ID - Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai hari Lupus Sedunia. Pipin Yosefina salah satu penderita lupus kepada Sonora (06/05/2021) menceritakan pengalamannya menderita penyakit lupus.
“Saya divonis menderita lupus tahun 2015. Ada 1000 jenis penyakit autoimun. Autoimun merupakan salah satu jenis penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Bila autoimun bermasalah maka ada sesuatu kekebalan tubuh yang bisa menyerang jaringan sel-sel sehat. Jaringan sel-sel sehat diserang oleh autoimun, artinya ketinggian sistem kekebalannya, kebalikan dari Aids yang kerendahan. Lupus merupakan penyakit radang yang disebabkan ketika sistem kekebalan meyerang jaringan sendiri. Mempengaruhi sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung dan paru-paru. Gejalanya bervariasi, kelelahan, nyeri sendi, ruam, demam berkala dan bisa memburuk bila tidak menjaga kualitas hidup dan mengendalikan kekambuhan. Lupus menyerang tiba-tiba mulai dari sesak nafas, keram dan bisa jatuh sendiri,” ujarnya.
Ia mengaku stress ketika pertama kali mengetahui divonis menderita lupus oleh dokter.
Baca Juga: Kim Kardashian Idap Psoriasis Arthritis, Yuk Kenali Gejalanya
"Tidak percaya, stress dan drop. Langsung buka internet mencari tahu tentang penyakit ini. Sempat nangis dan tidak terima, tapi akhirnya bisa menerima dengan iklas. Bila minum obat bisa memicu emosi, cepat marah, oleh sebab itu perlu disupport oleh seluruh anggota keluarga,” tukasnya.
Ia menceritakan awal mula bisa terkena lupus karena ingin langsing setelah melahirkan sehingga banyak mengkonsumsi herbal.
“Keluarga tidak ada yang kena. Pengaruh setelah lahiran anak terakhir, agak gemuk dan ada orang yang menawarkan herbal untuk menguruskan badan. Saya juga minum vitamin c setiap hari, padahal tidak perlu bila tubuh tidak membutuhkan. Tiba-tiba diaere 6 bulan, dan memang turun 8 kg, tapi lama-lama menyerang sistem imun tubuh, menstruasi kacau 10 sampai 15 hari, pendaharahan terus dan dirawat, kemudian divonis menderita lupus,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Dodi Reza Pertegas Larangan Mudik dan Perketat PPKM di Muba
Pihaknya menambahkan berserah kepada Tuhan dan hidup sehat adalah cara agar bisa tetap menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.
“Memang harus iklas menerima, mencoba berzikir, bermeditasi dan sholat. Saya memilih pekerjaan yang tidak terlalu berat. Mengajar online kan tidak terlalu berat, istrahat cukup, mengatur pola makan serta kontrol ke dokter rutin. Di rumah siap sedia obat dari resep dokter apabila sewaktu-waktu lupusnya kambuh,” tukasnya.
Baca Juga: 5 Pantangan Makanan Saat Sahur dan Buka Puasa Bagi Penderita Kolesterol