Jadi, Hing tidak menyarankan untuk melepas teman yang memang sudah dekat, hanya karena nyinyir tersebut, karena pertemanan tetap bisa terjadi dengan menghindari pada saat teman sudah mulai menggosip atau nyinyir.
Ketika hal itu tidak dihindari, bisa jadi kata-kata negatif yang belum jelas kebenarannya tersebut bsia ‘meracuni’ otak Anda dan membawa pengaruh pada aktivitas sehari-hari.
“Karena apapun yang mereka omongin tiap hari, masuk ke kita, dan otak kita lama-lama synchronize sama teman-teman dekat itu kan,” tegasnya menjelaskan.
Baca Juga: Stop Ngomongin di Belakang, Ini 3 Kunci Sampaikan Kritik pada Teman
Tetapi, ketika hal itu terjadi terus-menerus dan Anda merasa pertemanan tersebut tak lagi sehat, Anda bisa mengambil sikap tegas untuk tetap bersama dengan geng tersebut atau tidak.
“Kalau misalnya mereka punya kebiasaan, mulai terus nyinyirin orang, Anda bisa putuskan mau stay with them atau tidak lagi bersama mereka, gitu saja sih. Karena tidak ada sama sekali manfaat yang saya lihat dengan nyinyirin orang itu, bagi saya, tidak ada manfaatnya,” tegas Hingdranata.
Baca Juga: Masih Banyak Perempuan Hobi Ribut dan Julid, Vicky Shu: iri dan Kepo!