Kunjungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar di Pos pantau Cileunyi (
Indra Gunawan/Sonora)
Bandung, Sonora.ID - Mobilitas arus kendaraan di masa larangan mudik lebaran 2021 turun 50 persen, mulai dari H-7 hingga H-3 lebaran.
Demikian disampaikan Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa di Pos pantau Cileunyi Kabupaten Bandung, di sela-sela kunjungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar ke Cileunyi, Senin (10/5/2021).
"Hingga hari ini tercatat ada 260 ribu kendaraan yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung dari pintu Cileunyi dan dilakukan pemeriksaan, kemudian ada 1.193 kendaraan yang kita perintahkan putar balik," ujar Erik.
Menurutnya, rata-rata ada 19.700 kendaraan yag masuk dan keluar di wilayah Cileunyi hingga saat ini sampai hari ke 5 Operasi Ketupat Lodaya 2021. Selain mengamankan kendaraan pribadi, kepolisian juga berhasil mengamankan travel gelap yang mencoba melintas membawa pemudik.
"Kita amankan 10 travel gelap yang sampai saat ini mencoba melintas membawa pemudik. Kita himbau masyarakat untuk tidak melakukan hal seperti itu," tegasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar, usai memantau Pos Pantau Padalarang Kabupaten Bandung Barat dan Pos Pantau Cileunyi Kabupaten Bandung, mengatakan bahwasanya di Jawa Barat relatif kondusif karena sekitar 99 persen warga Jabar tidak melakukan perjalanan mudik.
Lebih lanjut Ridwan Kamil memaparkan bahwa di Jabar, dari mulai diberlakukan Pos Penyekatan Mudik hingga Minggu (9/5), kendaraan yang diputarbalikkan arus sejumlah 60 ribuan kendaraan dari 130-an ribu kendaraan yang masuk dalam pos check poin di seluruh Jawa Barat.
"Sejauh ini untuk di Jawa Barat terpantau kondusif. Dari data yang ada, sekitar 99 persen warga Jabar tidak melakukan mudik. Sedangkan untuk kendaraan yang diputarbalikkan arus itu total 60ribuan dari total 130an ribu kendaraan yang masuk check poin," papar Ridwan Kamil.
Disinggung mengenai tindakan apa yang akan diberikan kepada pemudik kendaraan yang dianggap lolos atau menerobos dari penyekatan petugas, Ridwan Kamil menegaskan, bahwa di Jabar penyekatan dilakukan secara berlapis oleh petugas.
"Anda lolos di titik sini, belum tentu di titik-titik berikutnya Anda bisa lolos. Selain itu, jumlah mereka yang dianggap menerobos itu kurang dari satu persen dari sekitar 6 juta pemudik di Jabar," tegasnya.
Diakhir, Gubernur bersama Forkopimda Jabar menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh petugas yang berjaga selama masa penyekatan mudik, serta kepada warga Jabar yang tidak melakukan perjalanan mudik.