Sonora.ID - Pada umumnya wanita dewasa akan mengalami siklus menstruasi pada tiap bulannya. Untuk siklusnya sendiri biasanya wanita sehat akan mengalami haid selama 21 hari atau lebih dari 35 hari.

Jika rentang waktu haid atau menstruasi masih pada batas waktu tersebut berarti masih normal. Tanda-tanda wanita mengalami gangguan pada siklus haid adalah saat perputaran haid lebih dari 1 bulan.

Pada beberapa wanita memang mengalami masalah siklus haid dimana hanya mengalami menstruasi setiap 2 atau tiga bulan sekali.

Baca Juga: 7 Cara Agar Menstruasi Cepat Berhenti Secara Alami dan Aman

Bahkan kadang pada beberapa perempuan akan mengalai penurunan volume darah yang keluar. Ada beberapa factor yang menyebabkan seorang wanita mengalami masalah menstruasi yang tak lancer.

Dokter Ikramsyah Maulana mengatakan setidaknya ada 5 faktor yang menyebabkan wanita mengalami masalah kesehatan tersebut.

“Hal-hal berikut ini bisa membuat haid tidak lancer atau terlambat,” ujar dokter Ikramsyah Maulana seperti dikutip dari Akun Tiktoknya.

1. Berat Badan

Berat badan juga sangat berpengaruh bagi kelancaran siklus menstruasi wanita.

Pasalnya berat badan yang terlalu rendah atau terlalu gemuk akan membuat jangka mesntruasi semaking jarang atau bahkan menjadi jauh lebih sering.

Baca Juga: Cara Mengatasi Jerawat Hormonal yang Tumbuh Saat Menstruasi

2. Wanita yang mengidap Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Selain karena berat badan wanita yang menderita PCOS juga rentan mengalami terterlambatan siklus haid. Hal ini disebabkan lantaran hormonal pada wanita pengidap PCOS tidak normal.

Biasanya mereka akan mengalami menstruasi yang jarang atau bahkan berkepanjangan.

Ketidak normalan ini terjadi lantaran proses pelepasan sel telur yang menyebabkan wanita penderita PCOS mengalami menstruasi tapi darah yang keluar hanya sedikit.

Baca Juga: Sering Merasakan Nyeri Haid yang Berlebihan, Ini Penyebabnya

3. Masalah pada Tiroid

Faktor lain yang menyebabkan masalah pada siklus haid wanita adalah saat kelenjar tiroid mengalami masalah.

Jika terjadi masalah maka siklus menstruasi akan ikut berpengaruh.

Sebab kelenjar tiroid adalah bagian leher dan berfungsi untuk memproduksi hormone yang mengatur metabolism tubuh.

Baca Juga: Keluar Flek Coklat Padahal Sedang Tidak Haid, Ini Penyebabnya

4. Efek Samping Alat Kontrasepsi

Taukah Anda bahwa penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD (Spiral) atau pil KB bisa memberikan dampak pada [erubahan siklus menstruasi.

Contohnya pada KB Spiral akan membuat darah yang keluar jauh lebih banyak dari atau akan emberikan dampak nyeri pada perut saat menstruasi berlangsung.

Selain itu penggunaan pil KB juga dapat membuat darah menstruasi yang keluar jauh lebih sedikit. Hal ini akan terjadi pada saat Anda mengunakan pil KB pada 6 bulan pertama.

Baca Juga: Sering Mengalami Menstruasi Yang Tak Teratur, dr Boyke: Penyebabnya Bisa Jadi Karena Infeksi

5. Riwayat Penyakit

Sebuah studi yang dilakukan oleh School of Medicine di University of Colorado, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa remaja perempuan yang mengalami diabetes rentan terhadap gangguan metabolisme dan siklus haid yang tidak teratur.

Lewat studi tersebut ditemukan bahwa setidaknya 39 remaja perempuan mengalami haid yang tidak teratur karena masalah riwayat penyakit yang diderita.

Selain itu mereka yang mengalami riwayat penyakit ini beresiko mengalami keebihan berat badan serta memiliki tingkat hormone seks testosterone yang lebih tinggi.

Baca Juga: Tingkatkan Peluang untuk Hamil dengan Cara Mengetahui Masa Subur, Begini Tanda-Tandanya